Halo Gan! Kali ini kita akan membahas mengenai Pupuk Kandang. Apakah kalian sudah tau jenis dan karakteristik pupuk organik ini? yuk simak artikel berikut ini dari Sinauternak dengan judul Mengenal Jenis dan karakteristik pupuk kandang.
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Pupuk kandang selain digunakan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman, juga berguna untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Komposisi unsur hara yang terdapat pada pupuk ini tergantung pada asal jenis hewannya. Umur, alas kandang dan pakan yang diberikan pada hewan juga berpengaruh pada komposisi pupuk organik kandang yang dihasilkan.
[lwptoc]
Masing-masing jenis hewan menghasilkan kotoran yang mengandung unsur hara unik. Namun secara general kotoran hewan mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan belerang (S). Jika dibandingkan dengan pupuk kimia, kadar kandungan unsur hara dalam pupuk kandang jauh lebih kecil. Oleh sebab itu, perlu pemakaian pupuk kandang yang banyak untuk menyamai pemberian pupuk kimia.
Manfaat Pupuk Kandang
Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan – bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal.
Pupuk kandang yang digunakan sebaiknya yang sudah memiliki ciri bersuhu dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk belum siap digunakan.
Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara dapat berkurang. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.
Sebagaimana jenis pupuk organik lainnya, seperti pupuk hijau dan pupuk kompos, pupuk kandang memiliki sejumlah kelebihan seperti memperbaiki struktur tanah, tanah lebih ringan sehingga mudah diolah dan mudah ditembus akar, mengandung sejumlah mikroba yang berguna untuk dekomposisi bahan organik. Kelemahannya adalah pupuk kandang tidak steril dan bentuknya kamba (bulky) karena mengandung biji-bijian berbagai bibit penyakit/parasit tanaman dan gulma.
Macam Jenis Pupuk Kandang
Dilihat dari ciri fisiknya, terdapat pupuk kandang padat dan cair. Pupuk padat biasanya diperoleh dari tai kotoran (feses) sedangkan pupuk cair diambil dari air kencing (urine). Ada juga yang diambil dari campuran feses dan urine, biasanya berbentuk campuran kental seperti lumpur. Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.
Berikut ini, beberapa jenis pupuk kandang yang banyak dipergunakan.
a. Kotoran sapi
Pupuk kandang dari kotoran sapi memiliki kandungan serat yang tinggi. Serat atau selulosa merupakan senyawa rantai karbon yang akan mengalami proses dekomposisi lebih lanjut.
Proses dekomposisi senyawa tersebut memerlukan unsur N yang terdapat dalam kotoran. Sehingga kotoran sapi tidak dianjurkan untuk diaplikasikan dalam bentuk segar, perlu pematangan atau pengomposan terlebih dahulu. Apabila pupuk diaplikasikan tanpa pengomposan, akan terjadi perebutan unsur N antara tanaman dengan proses dekomposisi kotoran.
Selain serat, kotoran sapi memiliki kadar air yang tinggi. Atas dasar itu, para petani sering menyebut kotoran sapi sebagai pupuk dingin. Tingginya kadar air juga membuat ongkos pemupukan menjadi mahal karena bobot pupuk cukup berat.
Kotoran sapi telah dikomposkan dengan sempurna atau telah matang apabila berwarna hitam gelap, teksturnya gembur, tidak lengket, suhunya dingin dan tidak berbau.
b. Kotoran ayam
Apa sih yang terkadung dalam kotoran ayam? Apakah kotoran ayam bermanfaat untuk tanaman? Kalau bermanfaat untuk tanaman, tanaman yang bagaimana? Itulah yang masih bertanya-tanya dalam pikiran kita. Tapi, umumnya mengatakan bahwa kotoran ayam bagus untuk tanaman.
Untuk lebih jelasnya, kita buka lembaran kandungan hara dalam pupuk yang berasal dari kotoran ayam. Kandungan N, P, dan K pada pupuk kandang dari kotoran ayam lumayan tinggi, yaitu berkisar 1,5 – 1,7% N, 1,9 P dan 1,5 K. Kandungan ini bisa berbeda-beda tergantung jenis pakan ayam.
Kandungan unsur hara pupuk kotoran ayam lebih tinggi dari kandungan hara dalam pupuk kandang sapi atau pun kuda. Nitrogen dalam pupuk kotoran sapi hanya berkisar atau pun kuda hanya berkisar pada angka 0,3 – 0,5%. Demikian juga dengan P dan K, unsur ini juga lebih rendah dalam pupuk kotoran sapi ataupun kuda.
Pupuk kandang ayam biasanya diambil dalam bentuk campuran dengan sekam padi, terutama untuk kotoran ayam pedaging (broiler). Sekam padi digunakan para peternak ayam sebagai alas kandang. Ketika kandang dibersihkan kotoran akan bercampur dengan sekam tersebut. Sekam padi ikut memperkaya zat hara terutama untuk unsur K. Kotoran ayam broiler juga mengandung unsur P yang lebih tinggi.
Selain beberapa kelebihannya, kotoran ayam rentan membawa bibit penyakit terutama bakteri jenis Salmonella. Oleh karena itu pemanfaatannya harus hati-hati dan digunakan sesuai kebutuhan. Kekhawatiran lain adalah penggunaan obat-obatan dan hormon pada peternakan ayam akan terbawa kedalam kotoran ayam. Kontaminan ini tentunya tidak diharapkan bagi para petani sayur organik.
c. Kotoran kambing
Kotoran kambing dan juga domba mengandung senyawa-senyawa organik dan unsur hara penting yang berguna untuk tanaman. Dalam Sutanto, R (2002) memberikan data bahwa kandungan dalam kotoran kambing/domba, yaitu N dan P2O5 berturut-turut 0,7% dan 0,4%.
Kotoran kambing teksturnya berbentuk butiran bulat yang sukar dipecah secara fisik. Namun, kotoran kambing tidak serta-merta dapat dimasukkan ke dalam tanah. Sebab, kotoran segar kambing dapat membuat tanaman “kaget” dan terganggu karena masih tingginya bahan organik di dalamnya. Oleh sebab itu, untuk menurunkan rasio C/N kotoran kambing dan sekaligus memiliki kandungan hara yang “menggembirakan” tanaman, maka harus diolah dulu.
Ciri-ciri kotoran kambing yang telah matang suhunya dingin, kering dan relatif sudah tidak bau. Kotoran kambing memiliki kandungan K yang lebih tinggi dibanding jenis pupuk kandang lain. Pupuk ini sangat cocok diterapkan pada paruh pemupukan kedua untuk merangsang tumbuhnya bunga dan buah.
d. Air kencing (urine)
Selain kotoran yang berbentuk padat, urine juga bisa dijadikan pupuk untuk tanaman. Urine merupakan buangan dari sisa-sisa metabolisme dalam tubuh. Urine mengandung kadar nitrogen yang tinggi, hasil dari perombakan metabolisme protein. Selain nitrogen, urine juga mengandung sulfur dan pospat.
Urine yang paling populer digunakan sebagai pupuk cair adalah urine kelinci, karena memilki kandungan unsur hara N yang cukup tinggi mencapai 2,72%. Ohya kamu bisa mengetahui lebih banyak tentang kelinci di artikel jenis-jenis kelinci ya.
Cara penggunaannya pun cukup mudah yaitu dengan mengencerkan 1 liter urine kedalam 20 liter air bersih. Kemudian campuran tersebut disemprotkan pada tanaman sebagai pupuk daun.
Pupuk kandang dari urine juga bisa dicampur dengan pupuk kandang padat dan diaplikasikan sebagai pupuk pada tanah. Selain untuk pupuk, urine hewan ternak sering dimanfaatkan untuk membuat pestisida organik atau pupuk hayati.
Pengomposan pupuk kandang
Pengomposan pupuk kandang bermanfaat untuk menguraikan bahan-bahan organik yang terdapat dalam kotoran, sehingga menjadi sumber-sumber hara yang stabil dan bisa diserap tanaman.
Proses pengomposan mengeluarkan panas, energi panas ini sekaligus juga akan membunuh bibit penyakit dan mematikan biji-bijian gulma. Sehingga pupuk kandang yang telah dikomposkan relatif lebih aman dari penyakit dan hama tanaman.
Dilihat dari proses pembuatannya terdapat dua macam cara pengomposan, yaitu melalui proses aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa udara). Kedua metode ini menghasilkan pupuk kandang yang sama baiknya hanya saja bentuk fisiknya agak sedikit berbeda.
Pengomposan aerobik
Pengomposan aerobik adalah prinsip yang bekerja di lingkungan pengomposan di atas tanah – apakah itu terjadi di tumpukan yang berdiri sendiri atau dalam wadah yang menyediakan sirkulasi udara, seperti tempat sampah dengan sisi terbuka atau tumbler dengan lubang aerasi.
Selama banyak udara tersedia, pengurai aerobik bekerja lebih cepat dan lebih efisien daripada proses anaerobik, memberi Anda kompos jadi pada jadwal yang lebih cepat. Namun, karena organisme menguras pasokan oksigen dari ruang yang ada dan pori-pori di antara bit bahan organik, proses dekomposisi melambat.
Agar bakteri decomposers bekerja pada kecepatan maksimum, Anda mungkin bisa memasukkan beberapa jenis bantuan aerasi selama konstruksi tumpukan awal pupuk kandang Anda. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah menumpuk bahan organik di atas palet pengiriman daur ulang. Palet terletak beberapa inci di atas permukaan tanah, memungkinkan udara mengalir di bawahnya.
Pengombosan anaerob
Organisme anaerob bekerja tanpa oksigen, sehingga sebagian besar anaerob terjadi di bawah tanah di lubang atau parit. Pada dasarnya, Anda menggali lubang, mengisinya dengan bahan organik, dan menutupnya dengan lapisan tanah. Dekomposer anaerob mendapatkan hak untuk bekerja, tanpa perlu Oksigen segar.
Organisme anaerob bekerja lebih lambat daripada rekan aerobiknya, dan tidak mungkin untuk memantau kemajuan mereka tanpa menggali ke dalam lubang dan mencari-cari. Organisme anaerob mengeluarkan gas bau sebagai produk sampingan dari aktivitas mereka. Dan karena kondisi yang lebih dingin, benih gulma dan patogen tanaman tidak hancur. Pengomposan anaerob biasanya menggunakan penutup plastik atau terpal yang tebal.
Panduan Penggunaan Pupuk Kandang
Pupuk kandang sudah digunakan para petani sejak berabad-abad lampau, baik itu dalam keadaan segar maupun yang telah dikomposkan. Pupuk kandang menyediakan semua unsur hara makro bagi tanaman, terutama nitrogen. Nitrogen yang terdapat dalam pupuk kandang berbentuk nitrat, suatu zat yang mudah larut dan diserap akar tanaman. Bentuk seperti ini sama dengan yang disediakan oleh pupuk kimia sintetis.
Penggunaan pupuk kandang di lahan kering diberikan dengan berbagai cara, seperti ditebarkan di atas tanah, dicampur saat pengolahan tanah, diberikan dalam larikan, atau diberikan pada lubang tanam. Para petani tanaman sayuran biasa memberikan pupuk kandang dalam jumlah besar dengan dosis 20-75 ton per ha. Sedangkan untuk tanaman pangan, seperti jagung dan kacang-kacangan lebih sedikit.
Pemberian pupuk kandang tidak langsung efektif pada musim tanam pertama, tapi akan memberikan hasil yang signifikan setelah diberikan pada musim tanam kedua dan selanjutnya. Hasil penelitian Balittanah terhadap tanaman jagung menujukkan pada pemberian musim pertama hanya menambah hasil panen sebesar 6% tetapi pada musim kedua naik hingga 40%.
Jenis pupuk dari kotoran unggas secara umum memberikan hasil yang lebih cepat dibanding kotoran sapi atau kambing. Karena unsur hara dalam pupuk kotoran ayam tersedia dalam bentuk yang dapat langsung diserap tanaman. Sementara pada kotoran sapi dan kambing memerlukan proses penguraian terlebih dahulu.
Penggunaan pupuk kandang di lahan sawah lebih sedikit dibanding lahan kering (pangan dan sayuran). Biasanya petani menggunakannya sebagai tambahan pupuk kimia dengan dosis kurang dari 2 ton per ha.
Pertanyaan dari Internet
- Pupuk yang berasal dari kotoran hewan disebut pupuk kandang.
- Pupuk kandang yang digunakan sebaiknya yang sudah memiliki ciri bersuhu dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang.
- Perangkan yang dimaksud pupuk kandang! Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan.
- pupuk kandang termasuk jenis pupuk organik.
- sebutkan kandungan unsur hara pada pupuk kandang : Nitrogen, Kalium, Kalsium, Carbon, Fosfor.
- pupuk kandang yang digunakan sebaiknya yang sudah matang ditandai dengan suhu dingin, aroma tanah, tekstur remah, wujud asli bahannya tidak terlihat.