Hallo sobat, kali ini sinau ternak ingin berbagi informasi terkait kesehatan ternak yang menjadi aspek penting dalam peternakan, bayak hal yang berkaitan deangan kesehatan ternak salah satunya kesehatan kaki dan kuku. Merawat kuku hewan ternak haruslah rutin dilakukan agar membantu hewan ternak tetap merasa nyaman. Berikut pembahasan mengenai pemotongan kuku pada hewan ternak.
Manfaat pemotongan kuku pada hewan ternak :
- Membersihkan kuku dari kotoran yang menempel pada celah-celah kuku
- Mengembalikan posisi kuku agar kembali dalam keadaaan normal
- Mencegah terjadinya infeksi dan penyakit pada kuku
- Memudahkan dalam menghandling ternak
- Memudahkan ternak dalam proses penunggangan saat perkawinan
- Menghindari pincang
Kerugian Yang Terjadi Jika Kuku Panjang Dan Tidak Normal Dibiarkan :
- Meningkatkan resiko pincang pada ternak
- Kuku menjadi rusak
- Punggung ternak bisa melengkung karena beban berat tubuh yang tidak seimbang akibat posisi kuku ternak yang tidak normal
- Meningkatkan resiko infeksi pada kuku dan kaki ternak
- Kuku panjang yang tidak terawat jika terus terkena kotoran akan mudah mengalami busuk kuku
- Aktifitas ternak terganggu baik saat akan makan, minum dan kawin
Penyakit yang dapat menyerang kuku ternak :
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease merupakan penyakit yang dapat menular secara cepat dan menyerang hewan berkuku belah (cloven hoop), seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, onta, kijang, rusa dan gajah. Hewan yang sakit akibat sudah terinfeksi virus PMK menunjukkan gejala klinis yang patognomonik berupa lepuh atau lesi pada mulut dan pada seluruh teracak pada kaki. Penyebab Penyakit PMK adalah virus Foot and Mouth Disease (FMDV) masuk dalam famili Picornaviridae dan genus Aphtovirus (MacLachlan & Dubovi 2017).
Penyakit ini masih bersifat menular dan masih ada dibayak beberapa negara didunia, yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar dalam sektor peternakan, Indonesia juga pernah menjadi negara tertular PMK (Ronohardjo et al. 1984), penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1887 di Malang, yang penyebarannya ke berbagai wilayah di Indonesia. Pengendalian PMK dilakukan secara terus menerus untuk pembebasan penyakit, namun pada tahun 1983, kasus PMK kembali melesat di Kabupaten Blora Jawa Tengah. Kasus PMK dapat diberantas secara masif dengan melakukan vaksinasi berkelanjutan selama tiga tahun berturut-turut hingga akhirnya penyakit ini berhasil dibebaskan kembali dan berstatus bebas PMK dinyatakan dalam Resolusi OIE no XI tahun 1990 (Ditkeswan 2014). Tahun 2013 pemerintah Indonesia menetapkan PMK sebagai penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang harus diwaspadai dan dicegah (Menteri Pertanian 2013). Saat ini Indonesia telah dinyatakan terbebas dari kasus penyakit PMK dan tanpa adanya program vaksinasi yang diputuskan dengan Resolusi OIE no XV tahun 2019 (OIE 2019c).
Saat ini perkembangan laju transportasi global manusia dan barang semakin cepat dan sangant pesat, dan terdapat beberapa negara di dunia yang masih berstatus tertular PMK, dapat memungkinkan ternak atau produk dari negara yang belum bebas PMK masuk ke Indonesia, sehingga sangat diperlukan sikap kewaspadaan masuknya kembali penyakit ini ke Indonesia Naipospos & Suseno (2017) memperkirakan jika Indonesia kembali terserang wabah PMK maka terjadi kerugian sebesar Rp. 9,9 triliun. Informasi tentang kasus PMK di Indonesia sudah lama tidak dimunculkan dan sangat sedikit dipublikasikan oleh media, karena itu terkait keterkinian informasi dan situasi di dunia saat ini sudah dilakukannya impor daging dari negara belum bebas PMK seperti India, untuk itu perlulah kita selaku peternak menjaga kebersihan dan sterilisali ternak dan produk peternakan untuk mencegah penyakit PMK kembali mewabah, berikut tata cara menjaga kebersihan kuku ternak.
Sumber gambar : penulis
Untuk menjaga kebersihan kuku pada ternak dapat dilakukan sebagai berikut :
Alat dan bahan :
- Pisau
- Kikir
- Gunting
- iodium tincture
Cara Kerja :
- Kuku dipotong dengan menggunakan gunting atau alat pemotong melingkar sekeliling kuku dari belahan kuku depan mengarah ke belakang. Pemotongan kuku haruslah berhati-hati dan perlu diperhatikan tidak boleh melewati garis putih (white line) karena terdapat banyak pembuluh darah dan syaraf yang dapat terluka sehingga menimbulkan pendarahan.
- Pemotongan kuku cukup dengan menghilangkan bagian- bagian yang abnormal saja
- Setelah dipotong bagian- bagian kuku tersebut dikikir agar lebih halus dan indah, selanjutnya diolesi dengan iodium tincture
DAFTAR PUSTAKA
A Gustono, d. (2020). Teknik Pemotongan Kuku Sapi Pejantan Limousin. Jurnal Peternakan Terapan (PETERPAN) , 2 (1): 7-10.
Hinarno, d. (2018). Tata laksana pemotongan kuku pada sapi perah. ARSHI Vet Let , 2 (1): 11-12.