Pernah mencium bau tidak enak pada daging kambing? apa sih penyebabnya? yuk simak artikel Bau Prengus pada Kambing dan Penanganannya oleh muhammad Sandi Dwiyanto – Mahasiswa Fakultas Peternakan UGM.
Kambing merupakan ternak yang sangat familiar dan banyak dikembangkan di Indonesia. Selain diambil dagingnya, beberapa jenis kambing juga dapat dimanfaatkan susunya. Ternak ini banyak dikembangkan, karena siklus produksinya cepat, dapat beranak lebih dari satu, pemeliharaannya relatif mudah serta modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Popularitas ternak kambing juga didukung oleh adanya hari raya idul adha yang selalu berulang pada setaip tahun. Indonesia dengan jumlah pemeluk agama islam terbesar didunia, tentu akan membutuhkan banyak hewan kurban pada momen tersebut. Saat ini, kambing masih menjadi primadona hewan qurban pada momen idul adha. Kambing dipilih karena harganya lebih murah dari pada sapi. Akan tetapi masyarakat sering terganggu dengan bau tak sedap yang dihasilkan oleh kambing. Lantas darimana sumber bau prengus tersebut?
Sumber Bau Prengus pada Kambing
Bau khas yang tak sedap pada kambing atau biasa disebut dengan bau prengus berasal dari kambing jantan yang telah memasuki fase dewasa kelamin. Bau ini tidak dikarenakan kambing tersebut kotor atau jarang mandi, tapi karena siklus biologis yang terjadi dalam tubuh kambing tersebut. Sumber dari bau prengus ini berasal dari bagian kepala kambing tersebut.
simak artikel lainnya : Amoniasi Jerami Untuk Pakan Ternak
Ilmuwan dari Tokyo University Jepang telah meneliti dan menemukan penyebab bau prengus kambing. Bau prengus ini berasal dari senyawa kimia yang terdapat pada bagian kepala kambing jantan. Pada jurnal yang diterbitkan, secara spesifik menyebutkan bahwa senyawa 4-etiloctanal merupakan senyawa terkuat penyebab bau prengus kambing. Saat menyebar di udara, senyawa ini akan berubah menjadi asam 4-etiloktanoat. Sanyawa inilah yang kita cium dan membuat kesan tidak sedap. Lantas apa fungsi senyawa ini? Mengapa kambing jantan harus menghasilkan senyawa ini? Mari kita simak ulasan selanjutnya.
Fungsi Bau Prengus pada Kambing
Mungkin banyak orang tidak menyangka kalau bau prengus kambing mempunyai fungsi yang penting untuk kambing tersebut. Senyawa asam 4-etiloktanoat merupakan feromon yang dapat menstimulasi otak kambing betina yang menciumnya dan memicu ovulasi. Zat feromon tersebut akan mengaktifasi hormon gonadotropin-releasing hormone (GnRH) pada kambing betina, sehingga akan mempengaruhi sistem reproduksinya.
Pada penelitiannya, ilmuwan jepang mendapatkan, bahwa kambing betina yang mengendus feromon kambing jantan akan menyebababkan peningkatan sinyal GnRH pada kambing betina. Peningkatan hormon tersebut menunjukkan adanya rangsangan seksual pada kambing betina. Dengan kata lain, bau prengus kambing jantan ini berfungsi untuk memikat dan mencari perhatian kambing betina serta mendorong aktifitas reproduksi mereka. Tak disangka bau prengus tidak sedap yang dihasilkan berfungsi romantis untuk kambing tersebut.
simak artikel menarik lainnya : Keunggulan Ternak Kerbau
Penanganan Bau Prengus Kambing
Bau prengus yang mempunyai fungsi penting untuk kambing justru berefek kurang bagus untuk manusia. Bau tak sedap ini menjadi alasan banyak orang untuk tidak suka mengkonsumsi daging kambing. Lantas, apakah bau ini tidak bisa dihilangkan? Bagaimana cara penanganann bau prengus pada kambing?
Pada dasarnya, bau prengus pada kambing adalah sesuatu alamiah yang terjadi dalam tubuh kambing dan sulit untuk dihilangkan. Penghilangan bau ini membutuhkan penelitian yang panjang dari para ahli. Untuk meminimalisir bau tersebut, sebaiknya kita jangan menyentuh bagian kepala kambing yang merupakan sumber dari bau prengus tersebut. Hal ini akan mengurangi kadar senyawa asam 4-etiloktanoat diudara, sehingga bau prengus tersebut tidak menyebar.
Lantas bagaimana dengan bau daging kambing yang beraroma khas? Penelitian lain telah mengungkapkan bahwa daging kambing beraroma khas karena adanya senyawa asam 4-metiloktanoat. Senyawa ini merupakan suatu asam lemak bercabang mirip dengan asam 4-etiloktanoat tapi kehilangan satu atom karbonnya. Daging domba juga mengandung asam 4-metiloktanoat, akan tetapi kadarnya lebih rendah dari pada daging kambing. Pada pemrosesan pemasakan yang benar, bau ini dapat dihilangkan. Misalnya dengan membuang lemak pada daging dan menambahkan perasan jeruk nipis atau bungkus daun pepaya pada daging kambing yang akan dimasak.
Sumber :
E. Wong, C. B. Johnson, and L. N. Nixon, 1975. “The contribution of 4-methyloctanoic (hircinoic) acid to mutton and goat meat flavour,” New Zealand Journal of Agricultural Research, vol. 18, no. 3. Informa UK Limited, pp. 261–266.
Naude, R.T. and Hofmeyr, H.S., 1981. Meat Production. In: C. Gall (Editor), Goat Production, Chapter 9. Academic Press,London, England, pp. 285-307.
T. Sugiyama, H. Sasada, J. Masaki, and K. Yamashita, 1981. “Unusual Fatty Acids with Specific Odor from Mature Male Goat,” Agricultural and Biological Chemistry, vol. 45, no. 11. Informa UK Limited, pp. 2655–2658.
baca juga Mengenal Kambing Boerawa