Budidaya Manggot BSF, yaitu jenis pakan ternak yang biasa diberikan kepada ayam, tapi banyak juga peternak memberikannya untuk hewan ternak lain.
Manggot bsf jika dibudidaya akan membuat untung para peternak di pasar, banyak peternak mencarinya karena memberikan nutrisi pada hewan ternak agar tubuh sehat dan panjang umur.
Pengetahuan tetang jenis pakan yang diberikan, sangat beragam jenisnya yang dijual pasaran, tergantung jenis manggot yang diternak.
Orang-orang mungkin tidak familir mengenai apa itu Manggot BSF, namun untuk memberikan gambaran, singkatnya Manggot BSF adalah sejenis belatung yang sering membuat kita geli.
Seabgai jenis larva, Manggot BSF memiliki nama latin Helmetia Illucens, yaitu jenis larva dari lalat hitam yang bermetamorfosis.
Ketahui Lebih Jauh Tentang Manggot BSF
Manggot BSF (Black Soldier Fly) merupakan jenis pakan ternak berupa larva yang berasal dari lalat besar hitam yang terlihat seperti tawon.
Manggot BSF merupakan bentuk pertama dari proses metamorphosis Black Soldier Fly hingga menjadi lalat dewasa.
Mengalami metamorphosis sempurna, artinya sejak masih telur hingga dewasa, Manggot BSF mengalami perubahan bentuk sampai menyerupai induknya.
Manggot BSF betina dewasa akan bertelur tidak lama setelahnya mati, larvanya akan menetas dalam waktu 4 hari kemudian.
Proses metamorphosis Maggot BSF dimulai dari telur, larva, prepupa, pupa, dan lalat dewasa. Proses metamorphosis ini memakan waktu 6 minggu saja, tempatnya 40 sampai 45 hari.
Tidak seperti lalat yang biasa kita temui, jenis bernama latin Hermetia Illucens ini memiliki banyak keuntungan dan manfaat bagi manusia.
Bukan termasuk hama, lalat BSF memiliki peran sebagai pengurai organik yang penting untuk mengembalikan nutrisi ke tanah. Perannya hamper mirip dengan cacing merah.
Manggot BSF Sebagai Pakan Ternak
Saat masih menjadi Manggot, larva ini banyak mengandung nutrisi tinggi, sehingga banyak digunakan peternak untuk hewan ternak.
Manggot BSF merupakan pakan sumber protein yang tinggi, sehingga dapat membuat hewan-hewan ternak cepat gemuk, seperti ayam dan lele.
Manggot BSF tidak memproduksi protein sendiri dalam tubuhnya, melainkan protein tersebut berasal dari makanan yang mereka makan.
Nyatanya, Manggot BSF mengandung 43% protein, serta kaya akan kalsium dan nutrisi-nutrisi lain.
Apakah Manggot BSF Bisa Dimakan Manusia?
Jika Anda bertanya apakah Manggot BSF bisa dimakan manusia? Maka jawabannya adalah bisa. Meskipun terdengar menjijikan, tapi begitulah faktanya.
Manggot BSF sekali lagi tidak membawa banteri karena dalam tubuhnya sendiri memproduksi antibiotic, asalkan dimasak dengan baik, Manggot BSF bisa dikonsumsi manusia.
Beberapa orang yang sudah pernah konsumsi Manggot BSF ketika memasaknya, berkata bahwa aromanya seperti kentang.
Rasanya seperti kacang dan daging, dengan tekstur lembut. Ada pula orang yang mengolahnya menjadi tepung dengan cara dikeringkan lalu dihaluskan hingga menyerupai tepung.
Pemahaman Budidaya Manggot BSF
Budidaya Manggot sangat mudah untuk dilakukan, larva ini suka berada di tempat yang gelap dibanding yang terang.
Manggot BSF tidak kesulitan memilih makanan karena akan memakan makanan organik apapun. Sampah dapur atau sisa makanan manusia pun bisa diberikan.
Oleh sebab itu Manggot BSF merupakan larva yang yang baik untuk lingkungan karena dapat mengurangi pemupukan sampah.
Selain kemudahan memberi makan pada Manggot, hewan larva ini juga mampu untuk bertahan di berbagai iklim wilayah, baik tropis maupun subtropis.
Peluang budidaya Manggot di Indonesia sangat besar, karena iklim Indonesia yang tropis.
Meski pemberian makannya bisa berupa sampah atau sisa makanan, media yang digunakan untuk budidaya Manggot BSF harus tetap bersih.
Media yang digunakan harus beraroma fermentasi sehingga Manggot BSF tidak membawa penyakit. Saat menjadi lalat, hewan ini memiliki antibiotik alami sehingga tidak membawa penyakit pada manusia.
Oleh karena itu, lalat BSF dianggap lalat yang sehat. Berbeda dengan lalat hijau yang sering berkembang biak pada media yang kotor, sehingga mengundang penyakit.
Langkah-Langkah Budidaya Manggot BSF
Berikut langkah-langkah budidaya Manggot, agar dapat dikembangbiakkan secara sehat. Pertama-tama persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan berikut ini
Dadak atau bekatul sebanyak 5 kilogram.
EM4 atau dapat digantikan dengan yakult sebanyak 1 botol
Gula pasir 5 sendok makan
Air sebanyak 1 liter
Penyedap rasa.
Peralatan yang dibutuhkan:
2 ember berukuran besar dan kecil, atau bisa digantikan dengan baki
Tali untuk mengikat
Kantong plastik berwarna bening
Dedaunan dan sisa makanan
Prosedur:
1. Siapkan ember kecil terlebih dahulu, kemudian tuangkan air ke dalamnya sebanyak 1 liter.
2. Masukkan gula pasir, EM4 atau Yakult kedalam air tersebut, lalu aduk hingga rata.
3. Siapkan ember besar yang diisi dengan bekatul atau dedak, lalu tambahkan penyedap rasa. Tujuannya agar aromanya menyengat, sehingga memancing lalat BSF untuk datang.
4. Campur larutan dari ember kecil ke ember besar dengan sambal diaduk perlahan hingga merata. Campuran kedua tidak harus terlalu kering atau terlalu basah.
5. Masukkan campuran keduanya dalam plastik bening separuhnya saja dan ikat ujungnya karena dedak akan berfermentasi dan mengeluarkan gas sehingga perlu adanya ruang udara untuk gas fermentasi.
6. Ikat ujung plastik bening dengan raffia dan simpan di tempat yang sejuk, tunggu selama 4 – 5 hari.
7. Fermentasi dedak atau bekatul dapat disimpan di tempat yang aman dari hewan yang mengganggu dan tutup dengan dedaunan atau bisa taburkan sisa makanan di atasnya.
8. Suhu maksimal tempat penyimpanan maggot antara 30-38 derajat celcius. Lebih bagus apabila tempat penyimpanan cukup mendapatkan sinar matahari agar kandang tetap hangat untuk membantu proses penetasan telur serta sirkulasi udara juga harus baik.
9. Aroma dan fermentasi akan memancing Manggot BSF untuk hinggap dan bertelur di sekitar dedak hasil fermentasi.
10. Lalat BSF kemudian akan bertelur pada media fermentasi kurang lebih selama 1 – 3 hari, kemudian telur-telur ini akan menetas dan bergerak dengan sendirinya, memakan yang ada pada media fermentasi.
11. Dalam waktu 2 – 3 minggu, Manggot SBF akan tumbuh besar dan siap untuk dipanen. Jangan lupa sisakan Manggot BSF agar bisa dijadikan bibit untuk mendapatkan telurnya kembali.
12. Dengan cara tersebut tidak begitu sulit untuk memulai mengembangkan budidaya Manggot .
Tips Ternak Manggot tanpa bau:
Teknik fermentasi bisa Anda lakukan dengan cara alami yang masih segar, Anda tidak akan mencium bau busuk saat menyengat saat proses budidaya Manggot.
Cincang buah dan sayuran, lalu diblender halus. Campurkan buah dan sayuran tadi dengan air beras, gula merah dan bekatul.
Pastikan seluruh bahan sudah tercampur rata, jika sudah maka tutup wadah, lalu simpan di tempat yang teduh.
Kesimpulan
Manggot BSF merupakan jenis lalat yang tidak membawa penyakit, melainkan mengandung banyak nutria sehingga cocok dijadikan sebagai bahan pakan hewan ternak.
Gunanya yaitu untuk menggemukan hewan ternak, karena banyak mengandung protein hingga sejumlah 43%. Bukan hanya hewan ternak, manusia pun bisa mengkonsumsinya.
Manggot BSF akan bermetamorfosis menjadi dewasa menyerupai bentuk tubuh induknya, yaitu lalat hitam besar.
Budidaya Manggot pun mudah, asalkan menggunakan media fermentasi yang bersih, maka Manggot BSF akan terhindar dari penyakit.
Sekian informasi mengenai Mengenal Jenis-jenis Ayam Petelur yang bisa Sobat Ternak terapkan. Semoga ilmu dari Sinau Ternak bisa bermanfaat, selamat mencoba!