Halo, kali ini redaksi sinau ternak akan mengenalkan Sobat Ternak sekalian kepada domba wonosobo. Domba Wonosobo atau biasa dikenal Domba Texel Wonosobo atau Dombos merupakan domba hasil persilangan antara Domba Texel dengan Domba Ekor Tipis dan/ Domba Ekor Gemuk. Domba ini telah diakui sebagai salah satu rumpun domba lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah dan telah dibudidayakan secara turun-temurun.
Karakteristik Domba Wonosobo
- Sifat kualitatif (dewasa) :
- Warna :
a) tubuh dominan : putih;
b) bulu : putih;
c) muka : totol hitam;
d) kuku : putih belang hitam. - bulu : berupa wol halus sampai sedang yang menutupi sebagian besar permukaan tubuh, kecuali muka, perut bagian bawah dan kaki.
- tanduk : jantan dan betina tidak bertanduk;
- bentuk telinga : kecil mengarah ke samping;
- garis muka : cembung;
- garis punggung : lurus sampai agak cekung;
- bentuk ekor : kecil dan pendek dengan ujung ekor meruncing;
- bentuk tubuh : besar dan panjang;
- temperamen : tenang.
- Warna :
- Sifat kuantitatif (dewasa) :
- ukuran permukaan tubuh :
a) tinggi pundak : 77,6±1,7 cm (jantan) dan 72,2±3,1 cm (betina)
b) panjang badan : 106,2±8,8 cm (jantan) dan 88,0±9,2 cm (betina)
c) lingkar dada : 118,4±8,8 cm (jantan) dan 95,2±5,8 cm (betina) - bobot badan : 108±13,0 kg (jantan) dan 82,0±4,5 kg (betina)
- ukuran permukaan tubuh :
- Sifat reproduksi :
- umur kawin pertama : 10 – 12 bulan
- umur beranak pertama : 15 – 19 bulan
- jumlah anak sekelahiran : 1 – 2 ekor
- siklus berahi : 17 – 19 hari
- lama berahi : 25 – 35 jam
- sifat keindukan : baik
Dinamika Domba Wonosobo
Domba Wonosobo (Dombos) merupakan aset ternak lokal yang telah dibudidayakan oleh masyarakat Kabupaten Wonosobo sejak tahun 1957. Dombos telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai ternak lokal Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian : 2915/Kpts/OT.140/6/2011 Tentang Penetapan Rumpun Domba Wonosobo.
Dombos mempunyai ciri khas yang berbeda dengan rumpun domba asli atau domba lokal lainnya dan merupakan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia yang perlu dilindungi dan dilestarikan. Salah satu keunikan yang dimiliki oleh Dombos ialah bulu wol yang menutupi hampir seluruh bagian tubuh kecuali muka, perut bagian bawah dan kaki. Bobot badan Dombos jantan dewasa dapat mencapai 108 kg, sedangkan untuk Dombos betina sebesar 82 kg (Kementerian Pertanian, 2011).
Dombos sangat potensial dikembangkan untuk produksi daging dan bulu, sebab pertumbuhannya cepat, dagingnya dapat diolah menjadi produk lambchop yang layak dipasarkan di hotel-hotel dan pasar swalayan, dan bulunya yang tumbuh lebat merupakan bahan yang berkualitas untuk pembuatan wool. Domba ini juga mempunyai keunikan, yaitu pada domba jantan dewasa mempunyai tenaga yang kuat sehingga dapat dimanfaatkan sebagai penarik kereta.
Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah terjadinya penurunan populasi yang disebabkan adanya penjualan keluar daerah yang tidak terkontrol terlebih adanya pola penjualan ke luar Indonesia, terutama Malaysia karena harga jualnya memang cukup tinggi. Di samping itu, terjadi penurunan kualitas akibat persilangan Dombos dengan domba dari jenis/bangsa lain. Sementara itu, minat masyarakat muda yang semakin menurun untuk beternak juga menjadi salah satu kendala tersendiri. Populasi Domba Wonosobo sendiri mencapai 9.080 ekor yang tersebar di 10 Kecamatan (Muryanto, dkk 2011).