10 Contoh Hijauan Pakan Ternak yang Populer (Rumput dan Legum)

Pakan merupakan kebutuhan utama dalam memenuhi kebutuhan hewan ternak. Pakan hijauan untuk ternak dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu rumput-rumputan dan leguminosa (kacang-kacangan).

Ada apa saja masing-masing jenis hijauan yang dapat dikonsumsi oleh ternak? Diartikel ini kami akan membahas mengenai 5 rumput dan 5 legum hijauan pakan ternak yang populer dikalangan peternak. Simak yuk!



5 Rumput Pakan Ternak Populer

1. Rumput Gajah

Rumput Gajah Pakan ternak
Rumput Gajah

Pennisetum purpureum atau yang dikenal sebagai rumput gajah/rumput raja merupakan salah satu jenis pakan ternak yang tumbuh didaerah marginal. Rumput gajah dapat tumbuh dengan optimal di berbagai tempat dengan ketinggian 0 sampai 3000 meter diatas permukaan laut.

Biasanya rumput gajah dipilih sebagai hijauan pakan ternak karena memiliki produktifitas yang tinggi. Berikut ini adalah ciri-ciri rumput gajah:

  • Tumbuhnya tegak keatas
  • Merumpun lebat
  • Tinggi tanaman mencapai 4 meter
  • Berbatang tebal dank eras
  • Daun panjang
  • Bunga seperti es lilin
ilustrasi Pennisetum purpureum atau rumput gajah
ilustrasi Pennisetum purpureum atau rumput gajah (plants.ifas.ufl.edu)

Rumput gajah memiliki kandungan protein kasar  yaitu sekitar 10% dan serat kasarnya sekitar 31%. Kandungan protein ini akan menurun seiring bertambahnya umur, ini dikarenakan semakin tua tanaman maka rasio daun lebih kecil daripada batang.

Menanam rumput gajah sama halnya dengan menanam jenis rumput untuk pakan ternak lainnya. Rumput gajah dapat tumbuh di berbagai jenis tanah sehingga tidak akan berkompetisi dengan tanaman pangan. Perkembangan secara vegetatif dapat dilakukan dengan membagi rumpun akar dan bonggol atau dengan stek batang. 

Rumput gajah dapat dipanen umur 60 hari. Pemotongan rumput yaitu pendeknya sejajar dengan tanah.

Peternak sering sekali menggunakan rumput gajah ini sebagai tanaman pakan ternak mereka karena memang dari segi hasil panennya dibandingkan dengan luas lahan yang di gunakan lebih banyak daripada jenis rumput lainnya.

Umur panen yang relatif cepat juga merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki oleh rumput ini.

Namun dari segi nutrien, kandungan protein pada rumput ini tergolong rendah jadi peternak masih membutuhkan tambahan konsentrat untuk pemenuhan kebutuhan ternak mereka.

 

2. Rumput Setaria

Rumput Setaria
Rumput Setaria

Rumput setaria dengan nama latin Setaria sphacelata merupakan jenis rumput yang berasal dari kawasan tropika dan subtropika Afrika, kemudian diperkenalkan di daerah tropika di dunia. Rumput setaria itu seperti apa sih?

Nah, ini dia ciri morfologi dari rumput setaria:

  • Setaria tumbuh tegak dan berumpun lebat
  • Batang tegak tidak memiliki bulu dan memiliki 5-6 buku-buku
  • Batang pada rumput ini berwarna kemerahan
  • Daunnya lunak dan lembut
  • Pada bagian pelepah daun memiliki bentuk gepeng dan memanjang dengan warna hijau muda hingga tua
Herbarium  Setaria sphacelata
Herbarium Setaria sphacelata (floraofalabama.org)

Rumput setaria dapat tumbuh didaerah dengan ketinggian sekitar 1000-3000 meter diatas permukaan laut dengan curah hujan 750-1000mm. 

Kandungan protein kasar yang terdapat pada rumput setaria yaitu sekitar 8% dengan kandungan serat kasar yaitu 32%. Hasil panen rumput setaria dalam berat segar sekitar 80-100ton/ha/tahun.

Sama halnya dengan menanam rumput lainnya, menanam rumput setaria dapat dilakukan dengan mudah.

Rumput setaria dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Hanya perlu pengolahan tanah berupa penggemburan dan pemberian pupuk agar pertumbuhan rumput ini lebih baik.

Penanaman bibit untuk perbanyakan tanaman dilakukan dengan menggunakan sobekan rumpun/pols. Daun bagian atas dipotong atau dikurangi untuk mengurangi penguapan yang berlebih.

Berapa lama waktu panennya? Rumput setaria di panen hanya dengan waktu 35-40 hari saja. Dengan tinggi pemotongan antara 10-15 cm diatas permukaan tanah.

Kelebihan dari rumput setaria ini yaitu tahan terhadap genangan air, musim kemarau, tahan terhadap berbagai penyakit, dan tahan injakan.

Adanya kandungan oksalat yang ada dalam rumput setaria ini menjadi salah satu kekurangan dari rumput ini. Oksalat dapat menyebabkan kematian pada ternak. Khususnya jika pemanenan rumput terlalu muda, kadar oksalat dapat melebihi dari 5%.

Bagaimana cara menurunkan kadar oksalat pada rumput ini? Tentu saja dengan menggunakan teknologi pengolahan pakan, yaitu teknik silase. 

 

3. Rumput benggala

Rumput benggala
Rumput benggala

Rumput benggala (Panicum maximum) adalah salah satu jenis rumput yang digunakan peternak untuk pemenuhan hijauan pada ternak ruminansia. Asal rumput ini yaitu dari Zimbabwe, Afrika.

Rumput benggala memiliki daun yang banyak dan dapat tumbuh pada ketinggia 0-1200 m diatas permukaan laut. Ciri morfologi tanaman ini yaitu sebagai berikut.

  • Berumpun (rhizome)
  • Perakaran kuat dan dalam
  • Batang berongga dan halus
  • Daun sangat lebar dan berwarna hijau tua
  • Bunganya berwarna hijau dan keunguan
  • Tingginya bisa mencapai 1,2 m
Herbarium Panicum maximum
Herbarium Panicum maximum (botanydb.colorado.edu)

Kandungan nutrien yang terdapat dalam rumput ini yaitu protein kasar sekitar 8%, dan serat kasar 27%. Hasil panen rumput benggala yaitu 100-150 ton/ha/tahun. Trus bagaimana dengan budidaya rumput ini?

Ada tiga cara budidaya rumput benggala, yaitu dengan teknik semai benih, penanaman benih di lahan, dan dengan sobekan rumpun/pols.

Pemotongan rumput ini sebaiknya diatur sekitar 5-10 cm diatas permukaan tanah. Umur panen pertama sekitar 60-90 hari. Ketika musim hujan, interval pemotongan dapat dilakukan 30-40 hari. Sedangkan ketika musim kemarau interval pemotongan dilakukan 50-60 hari. Hmm menarik ya!

Kelebihan dari rumput ini yaitu dapat bertahan hidup di lingkungan yang kering. Namun kekurangannya yaitu tidak tahan terhadap genangan.

 

4. Rumput Kolonjono

Rumput Kolonjono
Rumput Kolonjono

Brachiaria mutica atau yang sering disebut rumput kolonjono merupakan rumput yang berasal dari Afrika dan Amerika Selatan.

Rumput kolonjono tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian yang tidak lebih dari 1200 m diatas permukaan laut dengan curah hujan 1000 mm. Bagaimana ciri morfologi tanaman ini?

Ciri morfologi yang tampak pada rumput kolonjono yaitu sebagai berikut.

  • Tumbuhnya semi tegak sampai tegak
  • Berumur panjang
  • Membentuk hamparan lebat
  • Tinggi hamparan dapat mencapai 30-45 cm
  • Rhizoma pendek
  • Tinggi batang sekitar 30-200 cm
  • Bentuk daun linear
  • Warna daun hijau gelap
  • Bunga berwarna ungu
Ilustrasi Brachiaria mutica
Ilustrasi Brachiaria mutica (flickr.com)

Rumput ini dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam bersama legum atau herba. Kandungan protein kasar pada rumput kolonjono yaitu sekitar 7% dan serat kasar sekitar 35%.

Pembudidayaan rumput ini tergolong mudah karena sama saja dengan budidaya jenis rumput yang lain. Penanaman bisa dilakukan dengan cara stek yang ditanam di lahan yang sudah digemburkan dan diberi pupuk.

Umur panen pertama rumput ini yaitu sekitar 60 hari untuk siap di potong. Rumput ini jugadapat terus menerus tumbuh/dirotasi dengan tinggi pemotongan 20-30 cm, dapat dipanen dengan cara grazing atau sistem cut and carry. Panen yang dihasilkan mencapai 8-20 t/ha/tahun. Kelebihan rumput ini selain dapat untuk penggembalaan dan tumbuh dengan cepat, efektif juga dalam mengatasi erosi tanah pada daerah yang miring. Namun, tanaman yang dihasilkan dari pemanenan rumput ini tergolong rendah dibandingkan dengan jenis rumput gajah.

 

5. Rumput Australia

Paspalum dilatatum / Rumput Australia
Paspalum dilatatum / Rumput Australia

Rumput Australia atau dalam bahasa latin disebut Paspalum dilatatum merupakan salah satu jenis tanaman pakan ternak yang berasal dari Argentina, Amerika Serikat.

Rumput ini dapat tumbuh di tanah dengan struktur sedang hingga berat, namun tumbuh paling baik di tanah berat yang basah dan subur. Tanaman ini mampu hidup di ketinggian 0 -2000 mdpl dengan curah hujan 900-1400 mm/tahun.

Ciri morfologi tanaman ini yaitu sebagai berikut:

  • Tanaman berumur panjang
  • Tinggi tanaman mencapai 60-150 cm.
  • Daun rimbun berwarna hijau tua
  • Perakaran luas dan dalam
Herbarium Paspalum dilatatum
Herbarium Paspalum dilatatum (florida.plantatlas.usf.edu)

Rumput australia merupakan jenis rumput yang tahan terhadap kekeringan dan tahan juga terhadap genangan air. Selain itu, rumput ini adalah jenis rumput gembala yang baik karena tahan injakan dan senggutan.

Menurut tropicalforages.info, nutrien yang terkandung dalam tanaman ini yaitu protein kasar 4-23% dengan kecernaan 57-63%.

Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan penyebaran biji pada lahan yang sudah diolah. Pemotongan pertama dapat dilakukan ketika rumput sudah mulai awal berbunga.

Setelah dipotong, pertumbuhan rumput ini sangat cepat. Tinggi rumput yang dipotong harus dipertahankan sekitar 40 cm karena rumput ini merupakan rumput gembala/ grazing, namun dapat di lakukan sistem cut and carry. Produksi rumput ini yaitu mencapai 60-75 ton/ha/tahun.

Kelebihan dari rumput Australia ini adalah palatabilitas tinggi walaupun masih muda, tetap berdiri tegak meski mendapat injakan, dapat menyesuaikan diri dengan legume.

Kekurangannya yaitu masa penggembalaan pendek, pembentukan biji terlalu awal dan berat, nilai nutrisi rendah.

 

5 Legum Pakan Ternak Populer

1. Sentro

Tanaman Sentro merupakan tumbuhan perennial salah satu jenis leguminosa yang berasal dari Amerika Tengah dan Mexico dan dapat digunakan sebagai hijauan pakan ternak. Nama ilmiah dari tanaman ini yaitu Centrosema pubescens.

Sentro tumbuh dengan baik pada curah hujan 2000 mm/tahun. Tanaman ini membelit pada tanaman lain atau hidup menjalar di pagar dan bisa juga menjalar bersama rumput.

Ciri morfologi tanaman ini adalah sebagai berikut:

  • Batangnya panjang
  • Tiap tangkai berdaun tiga lembar
  • Daun berbentuk elips dengan ujung tajam dan bulu halus pada permukaannya
  • Bunga berbentuk tandan dan berwarna ungu
Herbarium Centrosema pubescens

Jenis legum yang satu ini dapat di tanam bersama rumput dan baik untuk menjadi soil cover atau berguna menutup tanah dan dapat mencegah erosi.

Sentro dapat diberikan kepada ternak dengan sistem cut and carry. Kandungan protein kasar yang ada pada sentro yang berumur 6 minggu yaitu  sekitar 24%, sedangkan kandungan serat kasar sekitar 32%.

Budidaya tanaman sentro dapat dilakukan dengan penanaman biji, pols, maupun stek ditanah yang sudah diolah. Biji yang dihasilkan dari tanaman sentro dapat mencapai 107 kg/ha.

Daun tanaman sentro mulai dapat di panen pada umur 3 bulan. Sedangkan hasil hijauannya sendiri bervariasi dari 7 sampai 12 ton/ha/tahun bergantung pada kondisi lingkungan.

Kelebihan dari sentro jenis ini dibanding dengan jenis sentro secara umum yaitu dapat tahan di cuaca yang dingin serta dapat tumbuh membentuk stolon. Sedangkan kekurangannya yaitu  produksi benih yang sedikit.

 

2. Kaliandra

Kaliandra : Tanaman Legum pakan ternak
Tanaman Kaliandra

Calliandra calothyrsus atau dikenal sebagai kaliandra merupakan salah satu tanaman legume yang dapat digunakan sebagai pakan ternak. Tanaman ini berasal dari daerah Amerika Tengah dan Meksiko.

Kaliandra di Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu kaliandra merah dengan bunga berwarna merah dan kaliandra putih dengan bunga berwarna putih.

bunga kaliandra

Kaliandra dapat hidup di daerah dengan ketinggian 150-1500 mdpl dengan curah hujan 2000-2400 mm/tahun walaupun dengan kondisi tanah yang buruk. Bagaimana ciri morfologi tanaman ini? Berikut ciri-cirinya.

  • Batang berkayu
  • Tinggi tanaman dapat mencapai 2-12 m
  • Diameter batang maksimum yaitu 20 cm
  • Kulit batang berwarna merah atau abu-abu yang tertutup lentisel kecil
  • Daunnya berbentuk bipinnate
  • Panjang daun utama dapat mencapai 20 cm dan lebarnya mencapai 15 cm
herbarium Calliandra calothyrsus
herbarium Calliandra calothyrsus

Kaliandra dapat ditanam bersama rumput untuk menaikkan kualitas rumput yang rendah. Pemberian pada ternak dapat dilakukan dengan sistem cut and carry. Kandungan protein kasar pada kaliandra sekitar 20%.

Budidaya tanaman kaliandra dapat dilakukan dengan biji yang di skarifikasi terlebih dahulu. Kaliandra yang ditanam dengan biji akan berbunga pada umur 2 tahun.

Daun kaliandra dapat dipanen pada umur 8-12 bulan. Untuk produksi daun yang maksimal, pemotongan dapat dilakukan pada tanaman yang tingginya sudah mencapai0,5-1 m setiap 2-3 bulan sekali. Hasil panen berat kering tanaman ini yaitu 3-14 ton/ha/tahun tergantung keadaan lingkungan.

Kelebihan dari tanaman ini yaitu dapat tumbuh di kondisi tanah yang buruk dan dapat beradaptasi dengan tanah yang asam. Kekurangannya yaitu tidak tahan terhadap genangan, dan mengandung senyawa anti-nutrisi berupa tannin.

 

3. Turi

Tanaman Turi dan bunganya

Turi atau nama latinnya Sesbania grandiflora merupakan tanaman jenis legume yang berasal dari daerah Asia Tropik seperti Indonesia, India, Malaysia, Myanmar, dan Filipina. Tanaman ini dapat diberikan pada ternak sapi kambing atau domba.

Tanaman Turi sedang berbuah

Turi tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian hanya sampai 1000 mdpl dengan curah hujan 2000-4000 mm/tahun untuk pertumbuhan terbaiknya. Namun tanaman ini juga mampu hidup di daerah dengan curah hujan rendah.

Morfologi tanaman ini adalah sebagai berikut.

  • Tinggi dapat mencapai 15 m.
  • Diameter batang mencapai 30 cm
  • Akar memiliki nodul
  • Daun majemuk menyirip
  • Bunga berbentuk seperti tandan, muncul pada ketiak daun
  • Mahkota bunga berbentuk semacam lonceng
  • Bunga dapat berwarna putih ataupun merah

Pemberian pada ternak dilakukan dengan sistem cut and carry. Kandungan protein kasar turi yaitu 25-30% dalam bentuk segar. Selain itu tanaman ini mengandung tannin.

Sesbania grandiflora

Budidaya pohon turi dapat melalui stek batang ataupun penyebaran benih biji pada tanah yang sudah diolah. Biji turi akan muncul pada umur 9 bulan sesudah penanaman.

Daun turi dapat dipanen pada ketinggian tanaman lebih dari 1 m, hasil penelitian menunjukkan bahwa daun turi yang dipanen ketika tanaman masih dibawah atau sama dengan 1 m akan menyebabkan kematian pada tanaman ini.

Hasil hijauan yang diperoleh secara berat kering yaitu 20 ton/ha/tahun. Pohon turi mampu hidup hingga 20 tahun.

Kelebihan turi yaitu dapat tumbuh cepat dengan persebaran biji, toleran terhadap berbagai jenis tanah dan curah hujan, kualitas dan palatabilitas hijauan tinggi.

Kekurangan tanaman ini yaitu tidak tahan suhu dingin, tidak cocok untuk dilakukan grazing untuk ternak, potensi diberikan pada ternak non-ruminansia rendah bahkan tidak ada.

 

4. Gamal

Daun Gamal

Gamal (Gliricidia sepium) merupakan tanaman legume yang berasal dari Amerika Tengah dan Brazil. Di daerah asalnya, tanaman ini digunakan sebagai pelindung tanaman kakao.

Morfologi pohon gamal yaitu sebagai berikut.

  • Batang tumbuh tegak
  • Tinggi tanaman ini mencapai 10-12 m
  • Diameter batang yaitu 5-30 cm
  • Batang dan cabang terdapat bercak putih dan terdapat lentisel kecil
  • Daun menyirip ganjil
  • Helai daun oval dan berhadapan dengan panjang 4-8 cm dan terdiri dari 7-17 helai
  • Bunga berwarna merah muda sampai kemerahan
  • Buah polong berwarna hijau dan ketika tua berwarna kuning cokelat muda

Kandungan protein kasar dalam berat kering pada gamal yaitu sekitar 20-30%, serat kasar 15%. Selain itu, dalam gamal juga terdapat kandungan coumarin yang merupakan senyawa yang dapat menyebabkan rasa pahit dan dapat menghambat pembekuan darah.

Tanaman Gamal

Budidaya gamal dapat dilakukan dengan stek maupun biji. Perbanyakan dengan stek batang lebih mudah dan lebih cepat, namun perakaran kurang kuat dibandingkan dengan penanaman melalui biji.

Tanaman yang diperbanyak dengan stek dapat dipanen dibawah 1 tahun, sedangkan pada perbanyakan dengan biji hasil diperoleh pada umur 2 tahun. Interval pemotongan dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali.

Produksi hijauan dapat menghasilkan 2-5 kg/potong/pohon. Pemberiannya pun mudah, daun yang dipotong dari pohon cukup dilayukan sebelum diberikan pada ternak agar ternak tidak kembung.

Kelebihan dari tanaman gamal yaitu nilai nutrisi tinggi, selain itu pohon ini dapat menjadi pencegah erosi, dan penyubur tanah.

Kekurangan tanaman gamal yaitu terdapat beberapa kandungan senyawa anti nutrisi seperti coumarine. Selain itu terdapat senyawa HCN, nitrat,dan tannin meskipun dalam jumlah sedikit.

 

5. Alfalfa

Tanaman legumn alfalfa sedang berbunga
Tanaman alfalfa sedang berbunga

Alfalfa atau yang dikenal dengan Medicago sativa merupakan salah satu tanaman legume yang dapat diberikan pada ternak sebagai hijauan pakan. Alfalfa berasal dari daerah Asia Selatan dan Asia Tengah.

Tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik di berbagai macam iklim dan kondisi tanah yang berbeda. Tanaman ini juga mampu hidup di tanah dengan pH normal hingga basa, dan mampu hidup pada curah hujan 200-2500 mm/tahun.

Berikut ciri morfologi dari tanaman alfalfa:

  • Tanaman bercabang dan membentuk rhizome
  • Batang tumbuh mendatar
  • Tinggi mencapai 30-120 cm
  • Daun petiol (satu tangkai)
  • Berdaun tiga (trifoliate) dengan panjang 5-15 mm
  • Bunga berbentuk tandan
  • Mahkota bunga berwarna ungu atau biru
Medicago sativa / Alfalfa
Medicago sativa / Alfalfa (wikipedia.org)

Kandungan protein kasar pada tanaman ini yaitu 16-29 %, NDF antara 40,45-44,9%, dan ADF antara 16,2 25,4 %. Tanaman ini dapat diberikan dengan sistem cut and carry atau dapat dilakukan grazing.

Budidaya alfalfa dapat dilakukan dengan penyebaran biji pada lahan yang sudah diolah. Panen pertama tanaman alfalfa bisa dilakukan setelah tanaman berumur 51 hari. Panen kedua setelah umur 35 hari dan panen ketiga sampai seterusnya setelah berumur 21 hari.

Bagian yang diambil dari tanaman yaitu bagian batang dan daunnya. Panen dilakukan dengan cara dipangkas hingga mendekati bagian pangkal batang paling bawah. Rata-rata produksi alfalfa dalam bahan segar yaitu 80 ton/ha/tahun atau setara dengan 20 ton/ha/tahun dalam bahan kering.

Pemberian pada ternak cukup dilayukan agar tidak terjadi kembung pada ternak.

Kelebihan dari tanaman ini yaitu dapat berproduksi sepanjang tahun, kualitas tinggi, mampu beradaptasi dengan berbagai iklim, dan responsive terhadap irigasi.

Sedangkan kelemahannya yaitu tingkat energy tanaman ini rendah, dapat menyebabkan kembung, tidak dapat terus menerus dilakukan grazing.

 

artikel ini disponsori oleh Idealpools perusahaan kontraktor kolam renang yang sudah berdiri sejak tahun 2006 silam. Ideal pools melayani pembuatan dan perawatan kolam renang dengan area jabodetabek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *