Budidaya Ayam Kampung di Pekarangan Rumah

Pekarangan rumah merupakan sebidang tanah yang lerletak di sekitar rumah, baik berada di depan, di belakang, ataupun di samping rumah. Pemanfaatan pekarangan rumah sangat penting, karena banyak sekali manfaat yang dapat diambil.  Pekarangan rumah yang tidak terpakai terutama di halaman belakang dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha, misalnya dengan budidaya ayam kampung.

Alasaan memilih ayam kampung dijadikan sebagai usaha yaitu modal usaha yang relative kecil dan pemeliharaannya pun cukup mudah. Budidaya ayam kampung juga memiliki potensi yang besar, karena tingginya permintaan pasar serta masyarakat Indonesia yang menyukai daging ayam. Selain itu, ayam kampung juga lebih tahan terhadap penyakit yang menyerang dan cara penangannya juga tidak sulit. Adapun cara mudah dalam budidaya ayam kampung yaitu:

Persiapan Kandang

Budidaya Ayam Kampung

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam budidaya ayam kampung adalah mempersiapkan kandang. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang ayam kampung yaitu, lingkungan kandang yang kering dan tidak mudah tergenang air, memiliki ventilasi yang baik, serta bersih.

Pembuatan kandang untuk ayam dapat memanfaatkan bahan yang ada disekitar rumah, seperti rangka dari bambu atau kayu, atapnya dari rumbia, alang-alang, ijuk, atau asbes bekas, dinding kandang dari bambu, kayu, atau kawat ram, dan alasnya dapat dibuat panggung dengan bertumpu pada tiang, untuk ruangan dibawahnya (kolong) dapat digunakan sebagai sirkulasi udara dan penampung kotoran ayam.

Ukuran kandang ayam kampung biasanya 2 × 3 meter untuk dapat menampung 40 ekor anak ayam sampai usia 2-3 bulan dan 30 ekor untuk menampung ayam dewasa. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang yaitu kelengkapannya, seperti sebagai berikut:.

  • Membuat tempat bertengger untuk ayam, sebagai tempat tidur agar tidak saling tindih, dapat dibuat dari bambu atau kayu.
  • Menyediakan tempat pakan dan minum, dibuat dari bahan yang tidak mudah berkarat.
  • Membuat sangkar atau tempat pengeraman, dapat dibuat menggunakan sekam atau jerami padi dengan ukuran 35 × 35 × 35 cm.

Pemberian Pakan

Pakan untuk ayam kampung dapat terbilang murah, karena selain bisa mencari makanannya sendiri, bisa juga dengan memanfaatkan makanan-makanan sisa, dedaunan, dan lainnya. Tetapi, agar ayam kampung lebih sehat, sebaiknya diberi pakan secara rutin dua kali sehari pada pagi dan sore hari, sedangkan untuk siang ayam bisa dilepas untuk mencari makanan sendiri.

Untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan ayam kampung, maka kandungan nutrisi pada pakan perlu diperhatikan. Kita bisa memberikan pakan yang bernutrisi, berupa jagung giling, pelet, dedak, tepung tulang, sayuran, dan makan bernutrisi lainnya. Sedangkan untuk anakan ayam kampung bisa diberi pakan voer dengan kandungan protein yang lebih tinggi untuk menunjang pertumbuhannya.

Pemilihan Induk Ayam Kampung

Walaupun hanya budidaya ayam dalam skala yang kecil, tetapi  pemilihan indukan tetap harus diperhatikan, karena budidaya ayam yang sukses berawal dari pemilihan indukan yang unggul sehingga menghasilkan keturunan yang baik. Adapun kriteria ayam indukan yang baik yaitu:

  • Ayam memiliki sifat yang riang dan lincah, tidak malas bergerak.
  • Bebadan besar, memiliki dada yang tegap, serta otot paha dan paruh yang kuat.
  • Memiliki bulu yang bagus.
  • Jinak dan tidak takut dengan orang.
  • Tidak ada cacat pada tubuh ayam.
  • Indukan jantan dapat berkokok dengan lantang dan indukan betina memiliki warna bulu yang menarik.

Masa Mengeram

Budidaya Ayam Kampung

Masa mengeram ayam kampung berlangsung selama 21 hari atau 3 minggu sejak pengeraman hari pertama. Saat masa mengeram, sifat mengeramnya akan muncul sehingga ayam biasanya akan lebih sensitif. Cara mengatasinya, bisa dengan memandikan ayam dan memberikan obat parasetamol dengan takaran 60-65 mg/kg berat badan ayam per hari agar sifat mengeramnya dapat perlahan hilang.

Panen dan Pemasaran

Budidaya Ayam Kampung

Tahapan terakhir dan paling ditunggu-tunggu saat budidaya ayam kampung yaitu panen. Ayam kampung sudah siap dijual setelah berumur 1-3 bulan dan untuk bisa dikonsumsi setelah umur lebih dari 8 bulan. Bukan hanya ayamnya saja yang dapat dijual, tetapi telurnya pun bernilai jual.

Untuk pemasarannya dapat dilakukan dengan membawa ayam kampung ke pasar tradisional dan dijual kepada tengkulak atau pemborong, menjual langsung ke konsumen atau bisa juga dengan memanfaatkan media online untuk memasarkan ayam kampung.

Demikian cara budidaya ayam kampung di pekarangan rumah. Dengan kita memanfaatkan pekarangan rumah untuk budidaya ayam kampung maka dapat menjadi peluang usaha yang baik jika ditekuni dengan serius.

 

Penulis Artikel

Adinda Alisya Salsabila
Mahasiswi Polbangtan Bogor

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *