Panduan Cara Beternak Ayam Potong Broiler Lengkap 2023

Bisnis ayam broiler / potong atau ayam pedaging merupakan bisnis yang memiliki peluang usaha menjanjikan. Kenapa menjanjikan? 

Karena kebutuhan ayam potong terus meningkat dan merupakan lauk pauk yang paling diminati dalam sehari-hari. Sebelum memulai usaha ayam broiler cari tahu dulu bagaimana cara ternak ayam pedaging dari perawatan sampai panen. Untuk memulai bisnis peternakan ayam broiler, Anda bisa memulai bisnis ini dari modal yang terkecil hingga terbesar.

Jika Anda mampu memanfaatkan peluang pemeliharaan ayam broiler ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan untuk jangka panjang. Dengan jangka panen ayam potong terhitung cukup cepat dibandingkan ayam kampung, sehingga dapat cepat dipanen. Ayam broiler sudah bisa dipanen jika berat dagingnya sudah mencapai sekitar 2 kg. Berat 2kg ini biasanya tercapai pada umur ayam broiler sekitar 30 hari saja. 

Nah kali ini sinau ternak akan mencoba merangkum tentang bagaimana cara beternak ayam broiler berdasarkan pengalaman penulis dan artikel di berbagai media. kita akan membahas teknik pemeliharaan ayam broiler dari doc sampai panen. simak tulisan berikut ini.

[lwptoc numeration=”none”]


A. Langkah-langkah sebelum memulai Beternak Ayam Broiler

Memang begitu menggiurkan beternak ayam potong ini, namun tidak semudah yang dibayangkan. Hal itu disebabkan karakteristik dari ayam potong yang lebih rentan terkena penyakit dibandingkan dengan ayam kampung. Berikut ini adalah beberapa cara memulai bisnis ternak pemeliharaan ayam broiler supaya memberikan keuntungan:

A.1. Menentukan Kandang

Kandang merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Pemilihan lokasi kandang dapat mempengaruhi bisnis Anda ke depannya. Kandang ayam pedaging dengan ayam kampung berbeda karena ayam pedaging harus lebih mengutamakan kebersihan dan juga memperhatikan pertumbuhan ayam.

Kandang harus berukuran luas supaya ayam bisa bergerak dengan bebas dan aktif. Selain itu, kandang harus dipastikan mendapat sinar matahari cukup dan juga ventilasi yang cukup agar meningkatkan pertumbuhan ayam.

Selain itu, suhu kandang juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan umur ayam. Ayam dewasa dengan anakan harus dipisah karena bisa berdampak buruk untuk pertumbuhan ayam jika dicampur.

Untuk suhu kandang, ayam berumur 1 hingga 17 hari dengan suhu 32 hingga 34ºC, untuk anakan berumur 8 hingga 14 hari harus bersuhu 27 hingga 29ºC dan semakin bertambah umur ayam maka suhu kandang juga harus diturunkan agar ayam bisa tumbuh dengan sehat dan menghasilkan daging berkualitas.

baca juga : kandang terbuka vs kandang tertutup untuk Ternak ayam broiler

A.1.a tipe kandang

Sedangkan untuk tipe kandang ayam pedaging bisa dipilih antara kandang tipe panggung dan juga kandang postal. tipe kandang broiler

Kandang panggung: Lantai akan selalu bersih karena kotoran langsung jatuh ke bawah sehingga tidak membutuhkan alas kandang serta pengelolaan yang lebih efisien. Selain itu, sisa pakan bisa dimanfaatkan sebagai pakan ikan sehingga penyebaran penyakit akibat penumpukkan kotoran bisa berkurang.

Kandang Postal / lantai : kandang postal lebih disukai peternak karena lebih mudah dan lebih murah namun kandang harus ditutupi dengan plastik agar tetap hangat. Sedangkan untuk lantai kandang terbuat dari tanah yang dikeraskan, beton atau juga bisa kayu. Sedangkan untuk dinding harus terbuat dari bata atau beton yang kuat dengan ketinggian sekitar 30cm.

Setiap tipe kandang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kandang tipe panggung cenderung lebih bersih karena kotoran ternak akan langsung jatuh ke tanah. Pembuatan kandang panggung akan lebih susah dan memerlukan lebih banyak biaya dari kandang tipe biasa. Sedangkan tipe kandang postal atau litter perawatannya cenderung lebih rumit. Selesai masa satu kali panen, alas berupa sekam harus diganti atau dikeringkan lagi untuk mendapat sekam baru dan menghilangkan kotoran-kotoran ayam yang mengendap.

A.1.b lantai kandang

Lantai kandang biasanya berupa tanah atau semen yang kemudian dilapisi litter. Bahan litter yang baik adalah bahan yang:

  1. Bersifat absorben (daya serap tinggi)
  2. Bebas debu
  3. Sukar dimakan ayam
  4. Tidak beracun
  5. Murah / berlimpah
  6. Mudah diangkut / diganti

Litter yang biasa digunakan adalah sekam karena mudah didapat, dan jumlahnya banyak. Selain itu ada bahan lain yang dapat digunakan seperti jerami, kulit kacang, serbuk gergaji, potongan kertas bekas dan serutan kayu. Ketebalan litter yang diperlukan antara 5 s/d 10 cm, dan digunakan untuk memelihara ayam broiler dari umur 1 hari sampai panen. Jika basah/lembab sekam dibalik atau diganti yang baru.

A.1.c Kepadatan kandang

Kandang ayam pedaging memiliki ukuran ideal kandang. Bahkan ada standar ideal ukuran kandang ayam broiler yang akan dipelihara di daerah tropis supaya pertumbuhan ayam tetap baik. Dalam menentukan ukuran kandang ayam broiler yang ideal, kita juga bisa melihat tingkat kepadatan populasi ayam broiler berdasarkan umurnya, seperti berikut:

  1. Umur 1 hari – 1 minggu 40 – 50 ekor per m2
  2. Umur 2 minggu 20 – 25 ekor per m2
  3. Umur > 2 minggu 8 – 12 ekor per m2

Selain tipe kandang, kondisi kandang juga perlu Anda perhatikan. Lokasi kandang yang baik adalah cukup jauh dari lokasi pemukiman penduduk, dekat dengan sumber air, serta memiliki akses jalan masuk setidaknya untuk kendaraan roda dua.


A.2. Pemilihan DOC (Day Old Chicken) 

DOC broiler Berat DOC ayam potong/ broiler paling ideal yaitu 39 gram. Pembelian bibit DOC per box isi 100 ekor. Kadang-kadang penjual bibit memberi lebih sekitar 2-5 ekor bibit per box-nya. Lalu apa saja jenis-jenis strain ayam broiler dan mana yang paling baik dibudidayakan di Indonesia?

Perkembangan teknologi perkawinan dan genetika dalam menghasilkan strain ayam broiler sangat berubah pesat. Dari waktu ke waktu setiap strain mengalami peningkatan kualitas. Beberapa jenis strain ayam broiler yang sering dibudidayakan di Indonesia seperti:

A.2.a. Strain Cobb

Jenis ayam pedaging yang paling banyak dikembangbiakkan di Indonesia. Strain Cobb berasal dari persilangan bangsa ayam Plymouth Rock USA dengan White Cornish. Ciri-ciri secara fisik strain cobb yaitu terdapat DOC berbulu hitam diantara DOC yang berwara kuning.

Jenis ayam ini memiliki kelebihan memiliki titik tekan pada perbaikan FCR, pengembangan genetik diarahkan pada pembentukan daging di bagian dada, mudah beradaptasi dengan lingkungan tropis (heat stress) serta produksinya yang efisien (bobot badan 1,8 – 2 kg; FCR 1,65).

A.2.b. Strain Ross

Asal-usul jenis ayam ini berasal dari persilangan bangsa ayam Cornish dengan bangsa ayam yang berasal dari Inggris. DOC ini memiliki ciri warna bulu kuning. 

Jenis ini memilki keunggulan yaitu FCR yang efisien, laju pertumbuhan yang lebih cepat, daya hidup lebih bagus, dan berfokus pada pengembangan kekuatan kaki sebagai penyeimbang berat badan.

A.2.c. Strain Hybro

Ayam Hybro ini berasal dari pembibitan Euribrid yang berpusat di Belanda. Ayam ini unggul pada kekuatan dan daya hidup, mampu menjaga keseimbangan antara sifat broiler dengan breeder, memiliki performa bagus pada iklim tropis, serta tahan terhadap penyakit ascites dan fokus pengembangan genetik pada hasil maupun produk karkas.

A.2.d. Strain Lohmann

Strain Lohman banyak ditemukan di pasaran dengan kode MB202 yang diproduksi oleh Japfa. Keunggulannya antara lain Berperforma tinggi, pertumbuhan Berkualitas dengan FCR yang bagus, dan Menghasilkan karkas yang seimbang dan cocok untuk semua jenis masakan. strain ayam broiler

baca juga cara merawat DOC ayam broiler


A.3. Pemilihan Jenis Tempat Pakan

Tempat pakan dan minum ayam juga perlu diperhatikan. Tempat pakan berfungsi agar pakan tidak tercecer. Tempat pakan berbeda antara ayam kecil dan ayam besar. Berikut adalah beberapa jenis tempat pakan ayam:

A.3.a. Feeder Chick Tray

Feeder Chick Tray Feeder chick tray merupakan tempat pakan untuk DOC dengan bentuk seperti nampan untuk memudahkan DOC makan. Feeder chick tray dapat digunakan DOC sampai ayam umur tujuh hari. Pergantian feeder chick tray ke tempat pakan galon dilakukan secara bertahap dengan tujuan untuk memberi kesempatan pada ayam supaya dapat beradaptasi dan mampu menjangkau pakan di galon terlebih dahulu secara sempurna. Kelemahan dari tempat pakan ini adalah pakan mudah sekali tercampur dengan sekam atau kotoran ayam sehingga harus sering dibersihkan.

A.3.b. Baby Chick Feeder

Baby Chick Feeder Baby chick feeder biasa digunakan untuk DOC hampir sama dengan feeder chick tray. Kelebihannya dibanding dengan feeder chick tray yaitu sekam dan kotoran ayam pada baby chick feeder tidak mudah masuk dan tercampur dengan pakan. Dengan demikian, pakan lebih bersih dan tidak mudah tercecer.

A.3.c. Tempat pakan galon (tabung) / gantung (hanging feeder)

hanging feeder Tempat pakan galon terdiri atas bagian piringan dan tabung yang dikaitkan oleh kawat. Tingginya bisa diatur sesuai dengan umur ayam sehingga bisa mengatur sedikit atau banyaknya pakan yang keluar dari piringan. Tempat pakan galon digunakan ketika broiler sudah berumur tujuh hari. Namun, bagian yang dipakai awalnya adalah piringannya saja, lalu secara bertahap dipasang tabungnya dan digantung sesuai dengan tinggi ayam. Ada tiga ukuran galon, yaitu 7 kg, 5 kg, dan 3 kg.

A.3.c. Tempat Pakan Ayam Otomatis (Pan Feeder System)

Tempat Pakan Otomatis (Pan Feeder System) – adalah tempat Pakan Dengan teknologi Terbaru Yang Berfungsi untuk mendistribusikan Pakan ke pada ayam secara berkala dengan otomatis, Sehingga mengurangi terjadinya kesalahan manusia (Human error). Sehingga bobot ayam tetap terjaga. pergerakan pakan dibantu oleh motor listrik.


A.4. Pemilihan Jenis Tempat Minum

Untuk memenuhi kebutuhan air pada broiler, diperlukan tempat minum dengan jumlah yang cukup dan kondisi yang baik. Berikut adalah beberapa jenis tempat minum ayam:

A.4.a. Tempat Minum Manual

Tempat minum ini digunakan saat ayam baru datang sampai umur sekitar 6 hari tergantung perkembangan ayam, setelah ayam bisa minum ditempat minum yang besar tempat minum ini tidak lagi digunakan. Kapasitas tempat minum ini mulai dari 3,6 -7,2  liter.

A.4.b. Tempat minum Ayam Otomatis

Tempat minum didesain otomatis air mengisi dengan sendirinya. ada 2 model tempat minum ayam otomatis. yaitu bell drinker dan nipple drinker.

bell drinker
bell drinker
nipple drinker
nipple drinker

B. Langkah-langkah ketika masa Pemeliharaan Ayam Broiler

nah kalo sebelumnya adalah cara persiapan beternak ayam broiler, disini kita akan membahas langkah-langkah saat ketika pemeliharaan ayam simak ya

B.1. Tips Pemeliharaan Berdasarkan Umur

Ada beberapa cara dan proses yang harus dilakukan dalam memelihara ayam pedaging agar hasil daging bisa berkualitas. Karena itu, Anda perlu mengawasi kondisi ayam Anda dari waktu ke waktu. Beberapa langkah tersebut bisa anda ikuti dengan beberapa langkah berikut ini:

  1. Saat bibit ayam diterima, biasanya ayam akan terlihat lemas dan kelelahan akibat perjalanan. Untuk mengembalikan kondisi ayam, bisa menambahkan vitamin berupa Viterna Plus supaya ayam kembali fit.
  2. Untuk minggu pertama, bibit ayam pedaging harus masuk dalam inkubator atau bisa juga menggunakan indukan.
  3. Langsung berikan pakan dan minum air hangat dengan jenis pakan crumbles (butiran).
  4. Untuk minggu kedua, suhu pemanas kandang bisa dikurangi dan jenis pakan yang digunakan masih berjenis crumbles (butiran).
  5. Sedangkan pada hari ke-15 atau minggu ketiga, bibit ayam sudah tidak membutuhkan pemanas kandang.
  6. Hari ke-22 atau minggu keempat, bulu ayam akan mulai tumbuh sehingga kebutuhan pakan bertambah sebanyak 2 kali lipat.
  7. Untuk minggu kelima dan seterusnya, pembersihan kandang harus dilakukan dengan teratur sebab ayam sudah mulai menghasilkan kotoran yang banyak.

Suhu kandang juga penting untuk Anda perhatikan. Sebagai tanda, Anda bisa memperhatikan pola ayam dalam kandang. Biasanya a yam akan bergerombol jika suhu terlalu dingin. Sedangkan jika ayam merasa suhu terlalu panas, mereka akan cenderung menjauh dari lampu.

Kadang kala, ayam juga bisa mengalami sakit. Perhatikan apakah ada ayam yang menunjukkan gejala yang tidak biasa. Jika hal ini terjadi, segera pisahkan ayam tersebut dari kawanan supaya ayam-ayam lainnya tidak tertular. Jika diperlukan, ayam segera diberi vaksin supaya kembali sehat.

pemeliharaan ayam broiler


B.2. Cara Pemberian Pakan dan Minum Ayam Potong/Broiler

Setelah memilih bibit unggul, pakan merupakan penentu kualitas ayam yang Anda ternak. Perlu diperhatikan ayam pedaging juga harus mendapatkan nutrisi pakan yang cukup seperti lemak, protein, mineral, karbohidrat dan juga vitamin agar bisa menghasilkan daging yang berkualitas.

Pemberian pakan untuk ayam potong tidak boleh dibatasi (adlibitum). Pastikan tempat pakan dan minum ayam potong selalu terisi agar berat badan ayam cepat bertambah. Untuk ketinggian tempat pakan dan minum harus digantung setinggi dada ayam dan tempat air minum harus dicuci setiap pagi. Perlu dicatat juga jumlah pakan yang sudah diberikan dan juga sisa pakan yang tersisa. Pakan merupakan bagian terpenting dalam pemeliharaan.

Keberhasilan panen ayam broiler 70% dipengaruhi pada pemberian pakan yang bagus. Selain itu, pakan juga menghabiskan biaya produksi terbesar. Efisiensi penggunaan pakan adalah faktor utama untuk  menentukan biaya per kilogram dari daging ayam. Untuk ternak ayam potong sendiri pemberian pakan di bagi 2 kategori berdasarkan pertumbuhan ayam.

B.2.a. Tahapan Pemberian Pakan

Tahap Pertama / Starter

Pakan Ayam Broiler untuk tahap pertama atau tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari). Pakan harus mengandung kadar protein minimal 23%.

Pemberian pakan dari umur 1 – 20 hari atau 1 hari sampai umur 3 minggu dengan kandungan gizi pakan meliputi protein 22 – 24%. lemak 2,5%, serat kasar 4%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7 – 0,9%, ME: 2800 – 3500 kkal/lg makanan.

pakan starter - pakan ayam 1-21 hari

Tahap Finisher

Pakan Ayam Broiler pada tahap kedua atau penggemukan (umur diatas 20 hari). Pakan harus berkadar protein 20%.

Pada bagian ini umur 21 – panen. Kualitas pakan mengandung protein 18,1 – 21,2%, lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7 – 0,9% dan energi (ME): 2900 – 3400 kkal/kg.

pakan finisher umur 22- panen ayam broiler

B.2.b. Kuantitas Pakan ayam Broiler sesuai umur

Adapun kuantitas/jumlah pemberian pakan ayam broiler sesuai umur adalah sebagaimana berikut ini

  1. Minggu ke – 1 umur ayam 1 – 7 hari dengan pakan 17 gram/ekor/hari
  2. Minggu ke – 2 umur ayam 8 – 14 hari dengan pakan 43 gram/ekor/hari
  3. Minggu ke – 3 umur ayam 15 – 21 hari dengan pakan 66 gram/ekor/hari
  4. Minggu ke – 4 umur ayam 22 – 28 hari dengan pakan 91 gram/ekor/hari
  5. Minggu ke – 5 umur ayam 29 – 35 hari dengan pakan 111 gram/ekor/hari
  6. Minggu ke – 6 umur ayam 36 – 42 hari dengan pakan 129 gram/ekor/hari
  7. Minggu ke – 7 umur ayam 43 – 49 hari dengan pakan 146 gram/ekor/hari
  8. Minggu ke – 8 umur ayam 50 – 56 hari dengan pakan 161 gram/ekor/hari

B.2.c. Standar Feed Conversion Ratio (FCR) pada ayam Broiler

Supaya pemberian pakan lebih efisien, sehingga dapat menekan biaya produksi, maka diperlukan cara penghitungan rasio konsumsi pakan terhadap peningkatan berat badan atau Feed Conversion Ratio (FCR) menghitung fcr ayam broiler Feed Convertion Ratio (FCR) merupakan perbandingan jumlah pakan yang digunakan dengan jumlah bobot ayam broiler yang dihasilkan. Nilai FCR semakin kecil, menunjukkan kondisi usaha ternak ayam broiler semakin baik. Angka konversi ransum yang kecil berarti jumlah ransum yang digunakan untuk menghasilkan satu kilogram daging semakin sedikit. Jika semakin tinggi konversi ransum berarti semakin boros ransum yang digunakan. tabel standar performa mingguan ayam broiler Secara umum, keberhasilan dalam beternak ayam potong sangat dipengaruhi oleh pemberian pakan. Semakin baik dan berkualitas pakan yang diberikan, maka akan semakin baik hasil panen yang didapatkan.


B.3. Vaksinasi Ayam

Vaksin dan Jadwal Vaksinasi Ayam Broiler Vaksin yang dipakai untuk ayam pedaging merupakan vaksin inaktif dengan subtipe yang sama pada unggas sehat yang juga baik digunakan untuk cara mengatasi ayam pilek. Ayam pedaging bisa diberikan vaksin saat berumur 4 hari dengan cara suntik subkutan/dibawah kulit.

Selain melalui suntikan subkutan, cara pemberian vaksin juga bisa dilakukan dengan cara tetes mata, tetes hidung, dan metode spray. Namun dari semua cara pemberian vaksin, tetes mata dan juga hidung menjadi metode yang paling mudah dilakukan. Sedangkan untuk jadwal pemberian vaksin selengkapnya bisa dilihat berikut ini.

  • Pemberian vaksin ND strain F diberikan ayam umur 3 hingga 4 hari dan ayam umur 21 hari serta setiap satu ekor ayam diberikan satu dosis (1 ml).
  • Pemberian vaksin Gumboro diberikan pada ayam umur 10 hari dengan dosis sesuai dengan anjuran.
  • Pemberian vaksin ND strain K (Komacox) diberikan pada ayam umur 42 hari dan merupakan pemberian ND terakhir.

Sedangkan untuk jadwal pemberian mineral, vitamin dan juga obat antibiotik adalah sebagai berikut:

  • Pada anak ayam umur 1 hingga 2 hari dapat diberikan vitamin, mineral, dan obat antibiotik yang merupakan obat anti stress.
  • Pada umur 3 hingga 5 hari diberi bahan makanan yang mengandung vitamin dan mineral/feed suplement.
  • Pada umur 6 hari dan selanjutnya diberikan obat pencegah penyakit berak darah (coccidiosis) yaitu coccidiostat. Obat ini diberikan secara rutin secara 3 hari berturut-turut, lalu 2 hari berhenti dan seterusnya.


Nah, demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin memulai budidaya ternak ayam Broiler. Semoga dengan melakukan cara ternak ayam broiler tersebut dapat bermanfaat, ayam yang Anda ternak dapat dipanen dengan kualitas yang baik secara bobot maupun kesehatan ayam. Beberapa kendala pasti akan ditemukan sebagai pebisnis apalagi jika masih cukup pemula. Diperlukan konsisten dan kegigihan sebagai kunci awal untuk meraih kesuksesan.

Baca juga :

Referensi