BUDIDAYA TERNAK BURUNG CINTA (LOVEBIRD)

Burung cinta atau yang biasa disebut dengan lovebird. Di alam bebas, burung ini hidup berkelompok dan setiap kelompok terdiri dari 5-20 ekor. Burung ini disebut burung cinta karena burung ini baru akan berpisah dari pasangannya apabila salah satunya telah mati. Burung ini merupakan salah satu burung dari sembilan jenis spesies genus Agapornis, berukuran kecil yaitu kisaran 13-17 cm dengan berat 30-70 gram. Lovebird bersifat sosial, menyukai kondisi alam dengan lahan kering dan iklim yang terik.

Dalam penangkarannya lovebird ini bisa beradaptasi di berbagai kondisi iklim. Penyebaran lovebird cukup meluas karena burung ini sangat mudah untuk dijinakan sehingga lovebird banyak dijadikan sebagai hewan peliharaan, bahkan lovebird juga dapat dilatih untuk atraksi.

Jenis Lovebird

Ragam dan jenis lovebird sangat banyak jika dilihat dari turunan dan hasil silangnya. Namun bila dilihat dari ilmu taksonomi, hanya terdapat 9 spesies lovebird yaitu :

  • Agapornis roseicollis (Rosy Faced Lovebird)

Nama populernya  “Peachfaced” atau “muka salem”. Burung ini dipercaya sebagai lovebird jenis pertama yang berhasil didomestikasi dan menjadi paling banyak dibudidayakan.

  • Agapornis pesonata (Masked Lovebird)

Dengan nama populernya ialah lovebird muka topeng. Burung ini memiliki ciri bagian kepala sampai lehernya yang berwarna hitam kecoklatan, sehingga terlihat seperti mengenakan topeng. Hasil mutasi warna dari lovebird ini adalah gradasi warna biru dan biru muda, tetapi untuk bagian kepala sampai lehernya tetap hitam kecoklatan.

  • Agapornis fischeri (Fischer’s Lovebird)

Lovebird fischeri memiliki ciri tubuh yang berwarna hijau, dari bagian kepala sampai dadanya bewarna kemerahan dengan gradasi oranye, serta lingkar mata yang berwarna putih. Hasil mutasi warna dari burung ini yaitu fischeri biru dan albino.

  • Agapornis lilianae (Lilian’s Lovebird)

Biasa disebut dengan nama Nyasa lovebird, lovebird ini memliki tubuh berwarna hijau, pada bagian kepala sampai dengan mukanya berwarna merah, dan bagian kerongkongan hingga leher belakangnya itu berwarna kuning. Mutasi warna yang dimilikinya yaitu Biru dan lutino.

  • Agapornis nigrigenis (Black-cheeked Lovebird)

Burung ini memiliki nama populer “Black-cheecked lovebird”  atau disebut lovebird pipi hitam. Sesuai dengan namanya, Lovebird ini memiliki bagian pipi yang berwarna hitam kecoklatan, dan untuk bagian tubuhnya berwarna hijau hingga hijau kekuningan terutama pada bagian bawah. 

  • Agapornis cana (Grey-headed Lovebird)

Populer dengan nama “Madaagascar lovebird”. Lovebird jenis ini memiliki ukuran tubuh yang relatif mungil, dengan bobotnya sekitar 30-35 gram. Bagian tubuh atasnya yang berwarna hijau dan bagian bawahnya berwarna hijau muda. Pada burung jantan, bagian kepala hingga dada berwarna abu-abu. Sedangkan pada burung betina berwarna hijau muda.

  • Agapornis taranta (Black-winged Lovebird)

Lovebird ini dikenal juga dengan sebutan lovebird sayap hitam karena pada bagian sayapnya memiliki warna kehitaman. Hampir seluruh tubuh pada burung betina berwarna hijau muda dan lingkar mata hijau. Sedangkan pada burung jantan terdapat warna merah di muka bagian atas dan lingkar mata yang juga merah. Mutasi warna burung ini berwarna kuning kecokelatan.

  • Agapornis Pullaria (Red-faced Lovebird)

Nama populer lovebird ini ialah “Redfaced lovebird” atau lovebird muka merah. Sesuai namanya, burung ini memiliki muka dan dahi berwarna merah. Pada burung betina muka dan dahinya lebih oranye, sedangkan warna tubuhnya hijau hingga hijau kekuningan dan kaki berwarna abu-abu.

  • Agaporis Swindernia (Black-collared Lovebird)

Burung ini populer dengan nama Black-collared lovebird atau bisa juga disebut lovebird kerah hitam. Burung ini memiliki ciri khas di daerah bagian lehernya yang terdapat warna hitam melingkar seperti kerah. Tubuhnya sendiri berwarna hijau hingga hijau kekuningan. 

Pakan Utama dan Tambahan

Makanan utama dari lovebird ialah biji-bijian seperti milet, juwawud, serta biji kenari. Biji-bijian tersebut mengandung nutrisi yang berguna untuk pertumbuhan lovebird. Terutama biji kenari yang memiliki kandungan protein, lemak yang baik untuk dijadikan sebagai pakan lovebird. Selain itu, terdapat pula pakan tambahan yang berguna untuk melengkapi kebutuhan vitamin lovebird. Pakan tambahan tersebut ialah jagung, kangkung, serta tulang sotong.

Kandang Lovebird

Mempersiapkan kandang merupakan hal utama yang sudah pasti harus dilakukan. Kandang disiapkan sesuai dengan kebutuhan, tergantung dari juga lovebird yang akan dipelihara. Untuk para pemula, dapat mecoba memelihara sepasang burung terlebih dahulu. Maka dari itu, sebagiknya siapkan kandang berukuran 20 cm x 20 cm x 25 cm yang terbuat dari kayu atau bisa juga membeli kandang di toko pelengkapan hewan. Siapkan juga serutan kayu atau ranting kecil dengan disertai dedaunan kering di dalam kandang sebagai tempat sarang bertelurnya.

Macam Kandang Lovebird

  • Kandang Kapsul atau Kandang Gantung

Kandang ini memiliki bentuk seperti kapsul, biasanya memiliki tinggi 60 cm dengan diameter 40 cm. Kandang ini umumnya digunakan sebagai kandang utama karena memiliki bentuk yang minimalis serta memiliki gantungan di atasnya sehingga mudah untuk diletakkan atau di gantung di teras rumah.

  • Kandang Ternak

Sesuai dengan namanya, kandang ini digunakan untuk beternak lovebird. Biasanya kandang ini memiliki ukuran panjang 60 cm, tinggi 40 cm, serta lebar 40 cm. Di dalam satu kandang idealnya berisi 2 ekor atau satu pasang lovebird.

  • Kandang burung traveler 

Kandang traveler memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kandang kapsul dan kandang ternak. Kandang ini memiliki panjang 22 cm, lebar 18 cm, serta tinggi 20 cm. Kandang ini dibuat dengan bentuk yang kecil sehingga sangat mudah jika ingin membawanya ketika bepergian. 

Sanitasi Kandang Lovebird

Tata cara membersihkan kandang loverbird yang baik dan benar, supaya kandang bersih serta terhindar dari berbagai macam penyakit. Sebaiknya pembersihan kandang lovebird ini dilakukan di pagi hari, dengan begitu kotoran atau sisa makan di hari sebelumnya dapat dibersihkan. Pertama-tama dengan menyiapkan beberapa alat dan bahan seperti kain atau bisa memakai pakaian bekas, sikat, lap bersih, dann juga air.

Jika alat dan bahan sudah siap maka sudah bisa memulai proses pembersihan kadang lovebird dengan langkah-langkah berikut:

  1. Letakan kandang di tempat yang nyaman dan mudah untuk dibersihkan dan pastikan area tersebut mempunyai penerangan yang cukup agar kotoran dan sisa-sisa makanan yang menmpel dapat terlihat dengan jelas. Kemudian keluarkan penampung kotoran yang terdapat di bagian bawah kandang.
  2. Proses Pembersihan. Jika penampungan kotoran sudah berada diluar kandang, maka dapat langsung dibersihkan dengan pakaian bekas. Cuci penampung kotoran dengan air lalu di lap dengan kain bersih dan kering.
  3. Pasang kembali penampungan Kotoran. Jika proses pembersihan penampungan kotoran sudah selesai, maka penampungan kotoran itu bisa dipasangkan kembali.

Pemilihan Calon Indukan Lovebird

Pemilihan calon indukan yang berkualitas harus dilakukan dengan cermat. Sebaiknya membeli calon induk lovebird dari peternak yang terpercaya, sehingga terjamin kualitas dan kesehatannya. Usia matang lovebird betina untuk dijadikan indukan yaitu saat berumur 1 tahun, sementara untuk indukan jantannya yaitu usia 8 bulan. Selain itu perlu diketahui juga perbedaan lovebird jantan dan betina sebagai berikut:

Ciri lovebird jantan

  • Mempunyai sayap bagian belakang yang lebih menyatu saat bertengger.
  • Lovebird jantan pada saat bertengger kakinya akan lebih rapat.
  • Memiliki warna bulu yang mencolok dan kontras.
  • Memiliki tubuh yang ramping dan runcing dengan bentuk bulu yang cenderung tidak tegas.
  • Memiliki bentuk lubang hidung yang berbentuk oval dan memanjang.

Ciri lovebird betina

  • Mempunyai sayap bagian belakang yang tidak menyatu saat bertengger.
  • Lovebird betina memiliki kaki yang berjarak lebih lebar atau tidak rapat ketika bertengger.
  • Memiliki warna bulu yang kusam dan terlihat lebih tegas.
  • Memiliki bobot lebih berat ketimbang jantan dan ekor burung yang berbentuk lebih rata.
  • Lubang hidung yang terlihat lebih bulat, dan paruh lovebird betina lebih besar dan lebar.

Proses Penjodohan Lovebird

Proses penjodohan ini dimulai dengan melakukan pengenalan lovebird betina dan jantan terlebih dahulu, dengan cara mendekatkan kandang dari masing-masing burung tersebut. Lovebird jantan dan betina tidak boleh langsung disatukan dalam kandang dikarenakan khawatir akan saling menyerang satu sama lain. Setelah lovebird jantan dan betina sudah saling mengenal dan akrab, maka proses selanjutnya yaitu penyatuan kedua burung tersebut dalam satu kandang. Sebelumnya kandang juga harus dalam keadaan bersih dan sudah tersedia wadah khusus bertelur didalamnya. Kandang lovebird juga bisa diisikan dengan beberapa aksesoris seperti daun-daun kering dan ranting. Setelah sudah mengalami pembuahan, normalnya lovebird betina akan menghasil telur kisaran 4-6 butir. Jika loverbird betina bertelur kurang dari 4 butir maka bisa dipastikan proses pembuahan lovebird itu tidak normal.

Proses Pengeraman Telur Lovebird

Sesudah melakukan proses perkawinan, perlu diperhatikan calon telur-telur lovebird yang sedang dierami. Tugas mengerami telur ini dilakukan oleh lovebird betina. Dalam proses pengeraman telur diperlukan waktu 22-25 hari sampai telur-telur tersebut menetas dengan sendirinya. Pengaruh kondisi yang tenang dan nyaman sangat diperlukan untuk induknya supaya fokus mengerami telur-telurnya. Namun jika sudah lewat dari 26 hari dan telur-telur tersebut belum menetas juga, maka segera singkirkan telur-telur tersebut supaya lovebird betina bisa bertelur kembali.

Pemisahan Anak Lovebird dari Induknya

Anak lovebird  sudah bisa dipisahkan dari induknya ketika menginjak 14 hari. Kandang anak lovebird sendiri harus dilengkapi dengan lampu sebesar 5watt agar tubuh anakan lovebird tetap hangat. Untuk pemberian pakan anakannya harus disuapi setiap 4 jam sekali dengan perhatian yang extra agar tubuh anakan lovebird tetap optimal.

Pencegahan Penyakit

Dibawah ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mecegah penyakit pada lovebird:

  • Rutin membersihkan kandang lovebird Setiap harinya kandang lovebird harus dibersihkan secara rutin dengan tujuan agar lovebird terhidar dari penyakit yang berasal dari kotorannya sendiri.
  • Memberi makanan dan nutrisi yang tepat, seimbang dan berkualitas baik. Berikan makanan dengan kandungan komposisinya lengkap dan sudah teruji cocok dengan sistem metabolisme burung.
  • Memberikan suplemen vitamin mineral yang berkualitas baik secara rutin dan berkala. Mengganti air minum setiap pagi dan sore dan memberikan vitamin, mineral, dan asam amino yang sudah diramu dan diracik khusus untuk burung secara rutin dan berkala.
  • Jangan meletakan kandang burung di luar rumah, jika kondisi alam atau cuaca sedang tidak baik (sangat panas atau hujan lebat).
  • Rutin memandikan dan menjemur burung. Burung wajib dijemur minimal 15 menit setiap pagi, dengan waktu terbaik mulai jam 07.00-10.00. Dengan menjemur lovebird dapat membantu tubuhnya membentuk dan memproduksi hormon-hormon vital. Menjemur juga berdampak besar terhadap psikologis burung.
  • Hindari burung dari stres. Menjaga ketenangan lingkungannya dengan cara menghindari burung dari binatang lainnya. Penempatan burung juga penting agar burung selalu merasa aman, tenang dan nyaman.

REPRODUKSI

Usia produktif lovebird

Burung betina usia produktifnya yaitu setelah memasuki 1 tahun dan untuk usia produktif burung janti yaitu setelah memasuki 8 bulan.

Masa Perkawinan

Saat masa perkawinan ini, penangkaran harus benar-benar dijaga suasananya agar pasangan lovebird merasakan kenyamanan. 

Masa pengeraman telur

Pada masa ini betina akan menjadi sangat perotektif terhadap srangnya dan jantan akan berbunyi kencang jika ada sesuatu yang mendekat di kandangnya sebagi tanda peringatan untuk betina. Maka dari itu di masa ini tidak boleh terlalu sering membuka kotak sarang hanya untuk melihat apakah telur sudah ada. Karena hal seperti itu bisa membuat burung betina menjadi ketakutan, gelisah dan berujung stres. Jika sudah mengalami stres, proses bertelur akan terganggu.

Proses pengeraman berlangsung ketika si betina lama di kotan sarang dan hanya sesekali saja keluar untuk makan, minum dan buang kotoran. Biasanya itu berlangsung sekitar 3 minggu. 

Masa Panen

Umumnya telur lovebird berkisar 4-6 butir, jika gizi buruk pada indukannya maka mengakibatkan penurunan jumalah telur yaitu 2-3 butir saja. Gizi baik dan usia yang matang dapat membuahkan hasil telur mecapai 8 butir, tetapi tidak semuanya akan menetas. Selanjutnya setelah 5 minggu anakan lovebird sudah dapat keluar dari kotak sarang dan bisa disapih oleh indukannya.

Keunggulan Dari Pemeliharaan Lovebird

  • Mudah dipelihara

Lovebird sangat mudah untuk dipelihara karena tidak memerlukan perawatan khusus dalam pemeliharaannya. Kita hanya perlu memenuhi kebutuhan pakan serta nutrisi hariannya. Pakan lovebird pun sangat mudah untuk didapatkan, biasanya bisa dijumpai di toko pakan hewan.

  • Mudah dikembangbiakkan

Selain mudah dalam pemeliharaannya, lovebird juga sangat mudah untuk dikembangbiakkan asal induk lovebird sudah memenuhi kriteria seperti usia yang telah siap atau mencapai kematangan untuk bereproduksi.

  • Tidak butuh tempat luas

Lovebird dapat dipelihara di manapun, tidak membutuhkan tempat yang luas untuk memeliharanya. Kandang lovebird bisa ditempatkan di halaman atau teras rumah karena ukuran kandangnya yang minimalis serta bisa diletakkan dengan cara digantung.

  • Pemasarannya mudah

Lovebird sangat mudah untuk dijual atau dipasarkan karena harganya yang sangat terjangkau bagi kalangan manapun. Selain itu, lovebird juga banyak diminati oleh para penghobi burung kicau karena lovebird sering diperuntukkan sebagai burung kontes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *