Panduan Ternak Cacing Tanah: Pembibitan, Perawatan, dan Panen

Ternak cacing tanah (Lubrecus rubellus) cukup membawa keuntungan, sebab sekalinya orang membeli cacing tanah, akan banyak sekali jumlahnya yang dibeli.

Mungkin ternak cacing tanah akan terdengar menjijikan menurut beberapa orang, tapi sebenarnya kegiatan ini bisa membawa banyak keuntungan.

Ternak cacing tanah akan membawa banyak keuntungan, bukan hanya untuk manusia, melainkan juga untuk lingkungan.

Cacing tanah bisa diolah menjadi obat herbal untuk manusia, dan bisa menjadi pakan ternak bagi burung dengan kandungan gizi tinggi.

Selain itu, cacing tanah juga mudah untuk dicari, yaitu berada di bawah tanah yang lembab.

Kandungan Gizi Cacing Tanah

Banyak para peternak burung atau pemancing, yang senang memanfaatkan cacing tanah sebagai bahan pakan ternak.

Selain ptorein, cacing tanah juga mengandung karbohidrat sekitar 17%, lemak 45%, asam amino lengkap, asam glutamate 8,9%, Treonin 3,28%, lisin 5,16%, glycine 3,54, abu 1,5%, mineral serta air.

Harganya cacing tanah juga tinggi, yaitu Rp75 ribu – Rp85 ribu perkilogramnya. Untuk manusia, cacing tanah dipercaya mampu menyembuhkan demam, serta obat untuk sakit thypus bagi manusia.

Produk dengan berbahan dasar cacing tanah juga merambah ke industri kosmetik karena dipercaya ampuh dalam melembabkan dan meremajakan kulit.

Meskipun menjijikan, namun banyak orang mencari cacing tanah ini, sehingga bisnis ternak cacing tanah pun masih banyak diminati oleh banyak peternak.

Persiapan Budidaya Cacing Tanah

Seperti budidaya ternak pada umumnya, beberapa hal harus Anda siapkan terlebih dahulu untuk memulai ternak cacing tanah.

Diantaranya adalah persiapan wadah budidaya, media ternak , pemilihan bibit, menebarkan bibit cacing, mengelola pakan cacing, memberi makan, serta perawatan budidaya cacing tanah.

1. Siapkan Wadah dan Media Ternak Cacing Tanah

Anda memerlukan wadah kotak box besar untuk menaruh tanah lembab. Ukurang box rekomendasi adalah 90 x 50 x 36 cm.

Jika box sudah siap, maka Anda perlu memasukkan tanah setinggi 5 – 10 cm. Pilih tanah humus untuk media perkembangbiakkan cacing tanah.

Cacing membutuhkan banyak nutrisi, apabila tanah yang dipilih tidak memiliki banyak nutrisi, maka Anda bisa menambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang secukupnya saja.

Letakkan wadah berisi tanah tersebut jauh dari matahari secara langsung agar media tanah tidak rusak serta kering. Bisa ditaruh di tempat teduh.

Berikan alas pada kotak box media perkembangbiakkan cacing tanah. Alas harus merupakan bahan yang tidak mudah menyerap kelembaban seperti karung.

Anda bisa menggunakan kotak box berbahan kayu, triplek, atua styrofoam dengan memberikan alas tambahan.

Media cacing tanah harus diganti sebulan sekali, tujuannya agar untuk memisahkan antara induk cacing tanah dengan anakan cacing serta memberikan kesempatan pada telur cacing untuk menetas lebih banyak.

Tips lain untuk menjaga perkembangbiakkan cacing tanah:

  • Jaga kelembaban yang optimal antara 60 hingga 85%.
  • Atur suhu yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan penetasan telur cacing tanah kurang lebih 15-25 derajat celcius.
  • Demi pertumbuhan yang baik, cacing tanah perlu hidup di tanah yang sedikit asam hingga netral atau pH sekitar 6 hingga 7,2.
  • Saat pemeliharaan usahakan agar tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Setelah tanah sudah diberi pupuk organik, serta wadah sudah ditaruh ditempat yang sejuk, maka Anda siap untuk masuk ke langkah selanjutnya, yaitu pemilihan bibit cacing tanah.

2. Pemilihan Bibit Cacing Tanah

Menentukan bibit cacing tanah berkualitas, maka Anda harus tahu lebih dulu beragam jenis cacing tanah unggulan yang bisa membawa keuntungan untuk Anda.

Jenis-jenis cacing tanah di antaranya, Megascolicidae, Genus Lumbricus, Lumbricidae, Eisenia, Pheretima, Diplocardia, Perionyx, dan Lidrillus.

Paling umum di temukan di Indonesia, adalah Perionyx, Pheretima, dan Lumbricus. Ketiganya menyukai jenis tanah humus, penuh bahan organic.

Jenis cacing tanah yang direkomendasikan adalah Lumbricus Rubellus, karena memiliki daya tahan yang kuat serta tidak banyak bergerak, mudah juga menggemukannya.

Cacing Lumbricus juga banyak dipakai petani untuk membantu pertumbuhan tanaman subuh dan sehat, karena telur dan kotoran dari cacing Lumbricus banyak mengandung komponen biologis.

Pemilihan bibit unggul untuk cacing tanah sangat penting, agar anakan yang dihasilkan induknya juga berkualitas hasilnya.

Berikut ini langkah-langkah memasukkan bibit ke wadah berisi tanah

  • Bibit cacing tanah berupa telur yang sudah menetas dari cacing sebelumnya.
  • Masukkan bibit cacing sebanyak 50 – 100 biki ke dalam wadah berisi tanah yang sudah dipersiapkan.

Perbandingannya adalah 1 : 1. Jika medianya 1 kg, maka cacing yang dimasukkan juga seberat 1 kg.

  • Jaga kelembaban tanah dengan rajin menyemprotkan air ke tanah. Tanah juga bisa dicampurkan dengan suplemen terlebih dahulu.
  • Pastikan pH tanah normal atau sekitar 5,5 – 7,5
  • Lakukan pemeriksaan rutin, setiap 3 jam sekali sejak hari petama pengembangbikkan.

Jika cacing tampak ingin keluar, artinya kelembaban tanah dalam wadah mungkin kurang, suhu serta pH mungkin juga tidak sesuai.

3. Pemberian Pakan Ternak Cacing Tanah

Pakan cacing tanah terdiri dari bahan makanan sebagai berikut:

  • Ampas tahu
  • Pupuk kandang
  • Limbah pertanian
  • Tetes
  • Probiotik
  • Air
  • Bahan pakan fermentasi

Cara memberikan pakan cacing tanah:

Pemberian makan cacing tanah tentunya harus tturin dilakukan. Anda bisa mencampur bahan makanan di atas dengan kotoran hewan.

Cara membuat pakan cacing tanah:

1. Hancurkan bahan dari ampas makanan seperti tahu, sawi, kol, atau sayuran lainnya sampai menjadi seperti bubut dengan perbandingan 60% : 40 %.

2. Pakan diberikan sebanyak 250 ml pada setiap media pengembangbiakkan berukuran 60 cm x 15 cm.

3. Pemberian pakan dilakukan 1 – 2 kali seminggu denganpemeliharaan bibit calon induk selama 1 – 1,5 bulan. Beri makan setiap pagi dan sore, jika telat, cacing akan melarikan diri dari wadah budidaya.

4. Bahan pakan fermentasi cara membuatnya adalah dengan mencampurkan ampas buah-buahan atau sayuran dengan air. Air tersebut sudah dicampur dengan EM4 serta tetes tebu.

5. Diamkan fermentasi selama 1 – 2 hari, kompos pun siap dijadikan pakan cacing tanah.

Penggantian Media Cacing Tanah

Kunci utama dalam perawatan budidaya cacing tanah adalah tanah, pastikan tanah selalu penuh nutrisi dan lembab.

Media tanah harus diganti secara berkali, sekitar 1 – 2 bulan sekali.

Cara memindahkannya, yaitu dengan mengeluarkan semua cacing tanah dari wadah. Setelah itu, masukkan tanah baru.

Pindahkan cacing satu persatu ke dalam media baru.

Ternak Cacing Tanah Siap Panen

Ternak cacing tanah saat siap dipanen adalah pada usia 6 bulan perawatan di dalam media. Cacing tanah yang sudah dipanen siap dijual ke pasaran.

Cara memanen cacing tanah cukup mudah karena cacing sangat takut pada cahaya, maka Anda hanya perlu mendekatkan wadah budidaya cacing pada lampu.

Sekian informasi mengenai Panduan Ternak Cacing Tanah: Pembibitan, Perawatan, dan Panen untuk Pemula yang bisa Sobat Ternak terapkan. Semoga ilmu dari Sinau Ternak bisa bermanfaat, selamat mencoba!