Ternak Burung: Panduan, Peluang, dan Jenis Burung

Ternak burung banyak diminati oleh orang Indonesia selama bertahun-tahun, karena peluang usahanya yang menjanjikan dan keuntungan yang lumayan besar.

Selain sebagai penyaluran hobi, ternak burung juga bisa sebagai ladang bisnis, bahkan masyarakat Indonesia banyak yang menjadi peternak burung senior sejak tahun 90-an.

Semakin banyaknya pecinta burung juga menambah banyak target pasar bagi pebisnis ternak burung.

Jenis burung yang bisa diternak pun beragam, sehingga banyak orang yang tertarik untuk melakukan ternak buruk untuk masa depan yang lebih cerah.

ternak burung
Sumber foto: Photo by Janosch Diggelmann on Unsplash

Karakteristik Ternak Burung Favorit

Melakukan ternak burung bukan kegiatan yang sulit dilakukan, beberapa jenis burung juga memiliki harga yang sangat mahal.

Jenis burung yang bisa diternak serta memiliki harga mahal, salah satu karakteristiknya adalah pandai berkicau.

Ternak burung juga harus memiliki warna yang indah, bahkan memiliki kemampuan yang berbeda daripada jenis burung lainnya.

Cara Umum Ternak Burung

Berikut ini cara beternak burung secara umum yang bisa Anda lakukan di rumah.

  • Siapkan Kandang Ternak Burung

Siapkan kandang burung sebagai tempat tinggal burung Anda nanti. Taruh ranting kayu yang berukuran 20 cm x 20 cm x 25 cm.

Siapkan ranting kecil, serut kayu, dan dedaunan kering di sekitar kandang bertelurnya atau sering pula disebut glodok.

  • Beli Sepasang Burung

Jika Anda ingin ternak burung, maka siapkan sepasang burung. Pilih jenis burung yang sehat agar anaknya berkualitas.

Pilih burung yang usia jantannya lebih tua daripada usia betinanya, sebab saat proses perkawinan, burung jantan yang akan mendominasi. Usia minimal siap kawin adalah 1 tahun.

Saat pertama kali beli, jangan langsung satukan pasangan burung pada satu kandang, melainkan didekatkan dengan sangkat masing-masing. Mereka akan mulai saling melirik.

Tanda birahi bruung jantang, adalah burung ini akan sering menggosok-gosokkan birit belakangnya pada sangkar. Sedangkan betina akan merentangkan sayapnya serta sering mengangkat ekornya ke atas.

Jika sudah ada ciri-ciri ini, maka pasangan burung siap disatukan. Tutup sangkar burung dengan kain atau sejenisnya.

Jika sangkar terasa hening, maka proses perkawinan telah sukses. Pertengkaran akan terjadi jika keduanya tidak merasa cocok.

  • Rajin Memberi Makan

Rajin memberikan makan pada akan membuat burung betina cepat bertelur.

Jenis makanan yang bisa Anda berikan adalah kangkung, jagung muda, tulang sotong, telur rebus, buah segar, biji matahari, toge, dan biji sawi.

  • Perhatikan Burung Betina

Burung betina tidak terlalu senang jika diperhatikan dengan dekat, maka sebaiknya Anda perhatikan dari jauh.

Jika burung betina tidak mau mengerami telurnya, coba dekatkan sarang burung betina dengan betina lain yang sedang mengerami telurnya.

Dengan mendengar suara erangan dari betina lain, maka ia pun akan segera ikutan mengerami telurnya.

  • Saat Telur Menetas

Saat telur menetas, maka Anda bisa biarkan seama 14 hari. Jika sudah 14 hari, maka Anda bisa pisahkan anak burung dari induknya. Siapkan lampu 5 watt pada sangkar bayi burung agar ia tetap hangat.

1. Burung Lovebird

Melakukan ternak burung bisa Anda mulai dengan pilihan jenis burung satu ini, yaitu burung Lovebird, termasuk salah satu jenis burung yang paling terkenal di Indonesia.

Disebut Lovebird karena hidupnya selalu berdampingan dan saling menyayangi satu sama lain. Menurut peneliti, Lovebird hanya memiliki satu kekasih sepanjang hidupnya.

Karakteristik dari Lovebird adalah suara kicauannya yang nyaring dan khas. Untuk memulai ternak burung Lovebird berbentuk koloni maupun berpasangan, modal yang dibutuhkan terjangkau.

Cukup dengan dana Rp500.000, bisnis ternak burung Lovebird sudah bisa Anda jalankan, meski harga burung Lovebird cenderung murah di pasaran, yaitu Rp50.000 sampai Rp100.000.

Harga Lovebird bisa dijual lebih tinggi, jika Anda bisa melatih burung tersebut untuk berkicau lebih bagus lagi. Tentunya melatih burung seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan usaha yang besar.

Karakteristik Fisik Burung Lovebird

Ciri khas fisik dari burung Lovebird adalah tubuhnya yang berukuran kecil, dan juga mudah ditemukan di pasaran berbagai daerah.

Burung Lovebird memiliki warna bulu yang indah dan cerah, seperti warna hijau terang, biru muda, maupun abu-abu.

Warna bulu di kepala dan badan mereka selalu berbeda-beda. Paruh Lovebird bengkok dan tubuhnya yang kecil, hanya 13;17 cm dengan berat badan 40 – 60 gram.

2. Burung Murai Batu

Burung Murai Batu termasuk yang popular juga, menghasilkan omzet yang besar dan paling menguntungkan dibandingkan jenis burung lainnya.

Burung Murai Baru dianggap yang paling memiliki suara kicau paling paling mahal di pasaran. Meski ukurannya kecil, namun harga burung Murai Batu satunya bisa mencapai 3 juta rupiah.

Saking mahal dan terkenalnya, Murai Batu sering dijadikan mascot dari komunitas pecinta burung di Indonesia.

Ternak burung Murai Batu biasa dilakukan oleh mereka peternak senior karena dianggap mampu untuk melakukan perawatan pada burung Murai Batu tersebut.

3. Burung Cendet

Melakukan ternak burung cendet juga sangat popular di kalangan pecinta burung. Burung cendet mampu menirukan kicau suara jenis burung lainnya.

Meski memiliki keahlian yang tidak dimiliki burung jenis lainnya, namun Burung Cendet memiliki harga yang relative murah, yaitu Rp150 ribu sampai Rp300 ribu per ekornya.

Jika Anda membeli burung Cendet, maka harganya hanya sekitar di bawah Rp100 ribu rupiah. Burung Cendet sangat direkomendasikan bagi peternak burung pemula.

Perawatan Burung Cendet juga mudah dan murah. Harga dana memulai bisnis Burung Cendet adalah Rp3 juta – Rp5 juta rupiah, sudah termasuk sangkar dan bibitnya.

4. Burung Ciblek

Seperti Lovebird, burung Ciblek juga termasuk jenis burung yang bisa digunakan sebagai kegiatan ternak burung. Burung Ciblek juga mudah ditemukan di pasaran di Indonesia.

Harga jualnya juga termasuk rendah. Satu ekor Burung Ciblek hanya seharga Rp60 ribu sampai Rp150 ribu rupiah.

Jika Burung Ciblek sudah terlatih dan berkicau dengan merdu, maka harga jualnya bisa naik drastic menjadi Rp300 ribu.

Ciri Fisik Burung Ciblek

Burung Ciblek memiliki burung ramping, yaitu hanya dengan panjang 13 cm. Pada seluruh tubuhnya dipenuhi warna pecampuran coklat dan hijau.

Pada sisi tenggorokan hingga ke dada bulunya berwarna putih, tetapi di beberapa bagian dada dan paha warna bulunya cenderung keabu-abuan.

Ciri khas lainnya Burung Ciblek, adalah terdapat garis putih yang terdapat di masing-masing sayapnya. Ekornya panjang dengan ujungnya berwarna hitam dan putih.

Pada bagian wajah Burung Ciblek, ia memiliki paruh panjang dan runcing dengan warna kehitaman di sisi atasnya, sedang pada sisi bawah aruh berwarna kekuningan.

Kaki Burung Ciblek berwarna coklat kemerahan atau merah muda dengan struktur terlihat rapuh dan langsung.

Kesimpulan

Memulai bisnis ternak burung bisa dikatakan atara sulit dan tidak sulit untuk dilakukan. Anda harus memilih jenis burung yang tepat jika Anda seorang pemula.

Beberapa jenis burung sulit untuk dilakukan ternak burung, tetapi ada juga yang mudah sehingga bisa dilakukan oleh pemula.

Teknik utama mulai mengawinkan burung betina dengan jantan adalah jangan langsung disatukan dalam satu sangkar, melainkan pisahkan di sangkat berbeda namun beredekatan.

Jika keduanya merasa birahi, maka Anda bisa mulai satukan pasangan burung dalam satu kandang yang ditutup dengan kain.

Berbagai jenis burung untuk ternak burung seperti burung Lovebird, Burung Ciblek, Burung Cendet, dan Burung Murai Batu.

Jika Anda pemula, maka Anda bisa memulainya dengan burung Lovebird atau Burung Ciblek.

Sekian informasi mengenai Ternak Burung: Panduan, Peluang, dan Jenis Burung untuk Pemula yang bisa Sobat Ternak terapkan. Semoga ilmu dari Sinau Ternak bisa bermanfaat, selamat mencoba!