Cara Membuat EM4 Sendiri Mudah & Praktis

Gimana sih cara membuat EM4 sendiri di rumah mudah dan praktis di rumah? Simak artikel dari sinau ternak yang ditulis oleh Yayang Resty N dari Fakultas Pertanian UNS Surakarta berikut ini.

Apa itu EM4?

EM4 adalah kepanjangan dari Efektif Mikroorganisme 4, yaitu larutan yang didalamnya terkandung berbagai macam Bakter Menguntungkan yang fungsi bakterinya sama dengan Bakteri yang biasa kita buat MOL. namun EM4 ini lebih Efektif di bandingkan menggunakan MOL. apabila di bandingkan dengan MOL, EM4 ini jauh lebih efektif karena mengalami 4 kali tahap peroses perkembangbiakan mikroorganisme. sedangkan MOL hanya 1 tahapan saja. terlebih lagi EM4 ini sudah teruji Lap sehingga tepat Daya, Tepat guna dan sebagainya.

EM4 merupakan larutan yang didalamnya terkandung berbagai macam mikroorganisme hasil fermentasi dari bahan-bahan organik yang berwarna coklat kekuning-kuningan berwujud cair.

Effective Microorganism 4 atau yang biasa disingkat EM4 pertama kali ditemukan oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang. Larutan EM4 berisi mikroorganisme fermentasi (Indriani, 2004).

Jumlah mikroorganisme fermentasi dalam EM4 sangat banyak, sekitar 80 genus. Mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan  bahan orgnaik. Dari sekian banyak mikroorganisme ada lima golongan yang pokok yaitu bakteri Fotosintetik, Lactobacillus sp, Streptomyces sp, Ragi (Yeast) dan Actinomycetes.

Bagaimana Cara Membuat EM4 Sendiri?

Bahan-bahan yang digunakanpun tidak terlalu sulit ditemukan karena banyak disekitar kita. Berikut  adalah cara membuat EM4 :

Alat dan Bahan :

  • 0,5 kg pepaya matang atau kulitnya
  • 0,5 kg pisang matang atatu kulitnya
  • 0,5 kg nanas matang atau kulitnya
  • 0,25 kg kacang panjang segar
  • 0,25 kg kangkung air
  • 1,5 kg batang pisang muda (bagian dalam)
  • 1 kg gula pasir
  • 0,5 liter air nira atau air kelapa
  • Ember/tong
  • Jerigen
  • Saringan

Cara pembuatan :

  1. Bahan no 1 – 6 diblender
  2. Masukkan kedalam ember
  3. Masukkan gula pasir dan air kelapa/air nira, aduk hingga tercampur rata
  4. Ember ditutup rapat dan simpan selama 7 hari
  5. Ember berisi adonan tersebut disimpan ditempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung/di dalam rumah
  6. Setelah 7 hari cairan yang dihasilkan diambil dan disaring
  7. Setelah disaring masukkan cairan tersebut kedalam jerigen dan ditutup rapat
  8. EM4 siap digunakan

EM4 yang sudah jadi dapat bertahan selama 6 bulan dalam penyimpanan.

Pemanfaatan limbah peternakan untuk peningkatan produktivitas tanaman sayur ternyata bisa dilakukan dengan cara yang mudah. Demikian artikel Cara Membuat EM4 dari Sinauternak. Selamat mencoba !

Apa saja manfaat EM4 ?

EM bukanlah pupuk tetapi bahan yang dapat mempercepat proses pembuatan pupuk organik dan kualitas pupuk. Keunggulan teknologi EM4 adalah pupuk kompos dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibanding ketika menggunakan cara konvensional.

Selain itu EM4 dapat menekan patogen dalam tanah, meningkatkan ketersediaan unsur hara pada tanaman, menekan aktivitas serangga hama dan patogen, meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan serta mengurangi kebutuhan pupuk dan pestisida kimia (Djuarnani et al., 2006).

Contoh produk yang merupakan hasil dari proses fermentasi dengan teknologi EM4 adalah bokasi / pupuk kompos. Peranan bokasi sama dengan pupuk kompos lainnya namun bokasi yang dibuat dengan penambahan EM4 memiliki keuntungan penggunaan yaitu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman meskipun bahan organiknya belum terurai seperti pada kompos.

Apabila bokasi dimasukan kedalam tanah, bahan organiknya dapat digunakan sebagai substrat oleh mikroorganisme efektif untuk berkembangbiak dalam tanah sekaligus sebagai tambahan persediaan unsur bagi tanaman (Sutanto, 2002).

PUPUK KOMPOS DIBUAT MEMAKAI EM4

Peran EM4 dalam pengolahan limbah peternakan/pertanian

Limbah peternakan yang berupa kotoran sangat bermanfaat untuk dijadikan pupuk karena banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Jenis pupuk dari kotoran ternak dibagi menjadi dua jenis. 1). Pupuk dingin; yaitu pupuk diuraikan secara perlahan oleh mikroorganisme sehinga tidak panas. Contohnya yaitu dari kotoran sapi, kerbau dan babi. 2). Pupuk panas; yaitu pupuk yang dihasilkan dari proses penguraian yang cepat sehingga menimbulkan panas. Contohnya dari kotoran ayam, kambing dan kuda (Parnata, 2004).

Limbah ternak yang paling mudah ditemukan yaitu kotoran ayam. Kotoran ayam memiliki kandungan Nitrogen yang tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan pembentangan sel dan pembelahan sel, sehingga tanaman bisa mencapai pertambahan tinggi yang optimal. Semakin tinggi tanaman maka jumlah daun pun semakin banyak.

Manfaat EM4 menurut Riset Penelitian

Eka Jumiati (2009) telah melakukan penelitian pada tanaman Bayam Merah hidroponik. Bayam diberi pupuk kotoran ayam memiliki batang yang lebih tinggi dan jumlah daun yang lebih banyak dibandingkan Bayam yang diberikan pupuk jenis lain. Ternyata pupuk kotoran ayam tadi jika diberikan campuran EM4 maka tinggi tanaman akan semakin meningkat. Ini terjadi karena EM4 yang diberikan pada larutan fermentasi menghasilkan semakin banyak mikroorganisme yang merombak senyawa makro dan mikro yang tersedia bagi tanaman.

Menurut Subhan dan Asandhi (1998) cit. Purwanti (2017) bahan organik yang terdekomposisi sempurna memiliki ketersediaan unsur hara lebih cepat diserap oleh akar tanaman.

Sudah bisa dibayangkan ya keuntungan yang bisa didapatkan oleh para petani sayuran hijau jika menggunakan pupuk kotoran ayam yang difermentasi oleh EM4. Untuk mendapatkan EM4 kita bisa membelinya di toko karena sudah tersedia berbagai merk produk EM4 yang beredar di masyarakat. Harganya pun terbilang tidak terlalu mahal, namun jika ingin sedikit menghemat kita bisa membuatnya sendiri.


Sumber :

Djuarnani, N., Kristian dan Budi S.S. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Indriani. 2004. Membuat kompos secara kilat. Penebar Swadaya. Jakarta

Jumiati, E. 2009. Pengaruh Berbagai Konsentraasi EM4 pada Fermentasi Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.) Secara Hidroponik. Skripsi. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.

Parnata, A. S. 2004. Pupuk Organik Cair, Aplikasi dan Manfaatnya. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Purwanti, D. 2007. Pengaruh Macam dan Konsentrasi Pupuk organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.) secara Hidroponik.Skripsi S1. Facultas Pertanian UNS. Surakarta

Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik. Penerbit Kansius. Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *