Beragam Alternatif Pengembangan Sektor Peternakan di Indonesia

Kebutuhan daging yang terus meningkat merupakan sebuah masalah yang penting untuk segera diselesaikan. Peningkatan kebutuhan daging juga bisa dipandang sebagai peluang emas untuk mengembangkan sektor peternakan baru di Indonesia.

Peternakan adalah sektor padat karya yang bisa menyerap banyak tenaga kerja sehingga bisa dijadikan solusi untuk mengatasi problem pengangguran di Indonesia. Pengembangan sektor peternakan dapat dilakukan dengan mengembangkaan kawasan , teknologi, komoditas dan kelembagaan di bidang ini.

A. Pengembangan Sektor Peternakan Melalui Pengembangan Kawasan Ternak

Peternakan yang ideal membutuhkan lahan yang luas untuk menjalankan produksi. Ketersediaan lahan yang terbatas jadi penghambat. Ada beberapa alternatif untuk pengembangan kawasan peternakan di indonesia :

1. Integrasi sawit sapi.

Lahan sawit yang luas bisa untuk pembibitan, pemanfaatan limbah sawit untuk pakan sapi dan dan kotoran untuk pupuk kandang. Pemanfaatan dan pengembangan teknologi inovatif bidang peternakan merupakan salah satu prasyarat dalam usaha pembibitan sapi potong yang membutuhkan tingkat efisiensi usaha cukup tinggi.  Sehingga model pengembangan sistem integrasi sapi dengan tanaman perkebunan yang dapat memanfaatkan limbah dan sisa hasil ikutan industri perkebunan sebagai pakan ternak adalah jawaban dalam upaya meningkatkan efisiensi usaha pembibitan sapi potong.

sapi bali jantan
sapi bali termasuk sapi yang bisa diintegrasikan dengan sawit

2. Integrasi peternakan dengan pariwisata dan kebudayaan.

Alternatif ini bisa memberi nilai tambah pada peternakan yang ada di kawasan tersebut. Selain itu juga bisa mengembangkan roda perekonomian di desa agrowisata dengan peternakan sebagai objek unggulannya. Beberapa strategi yang bisa digunakan untuk membangun desa agriwisata adalah

  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusianya terutama anak-anak muda dalam segala hal yang berkaitan dengan kepariwisataan,
  • Meningkatkan intensitas silaturahim antar warga dengan cara mengadakan suatu acara (semacam makan bersama) setiap minimal satu bulan satu kali,
  • Meningkatkan kesadaran warga untuk menjaga lingkungan, karena kebersihan lingkungan sangat berpengaruh pada pandangan orang-orang terhadap desanya,
  • Membuat inovasi-inovasi yang beda dan menarik sehingga para wisatawan tidak merasa bosan. Meningkatkan perawatan rumah-rumah yang ada serta fasilitas penunjang lainnya,
  • Meningkatkan integrated farming system di segala aspek pertanian yang ada,
  • Meningkatkan kemahiran warga terutama anak-anak dalam kesenian dan permainan Tradisional
wisata peternakan dapat menjadi alternatif dalam pengembangan sektor peternakan di Indonesia
wisata peternakan dapat menjadi alternatif dalam pengembangan sektor peternakan di Indonesia

3. Pengembangan komoditas khusus untuk wilayah tertentu.

Dalam menetapkan kebijakan pembangunan peternakan sapi potong di Madura sebagai daerah tertutup dalam rangka mempertahankan kemurnian Sapi Madura sebagai plasma nutfah asli Indonesia. Sebaiknya pengembangan ternak Sapi Madura dipusatkan di wilayah basis ternak Sapi Madura, sehingga mampu meningkatkan pendapatan peternak.

Lahan yang beririgasi teknis sampai lahan kering merupakan potensi untuk mendukung pengembangan sapi potong. Ketersediaan limbah pertanian sangat besar yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ternak.

4. Pengembangan peternakan di wilayah perbatasan untuk menjaga stabilitas integritas nasional.

Peternakan memiliki peran yang signifikan dalam menjaga stabilitas integritas di wilayah perbatasan Indonesia. Kesejahteraan masyarakat Indonesia di wilayah perbatasan merupakan suatu hal yang masih mengalami keterbelakangan.

Mereka harus memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan menyebrang perbatasan wilayah NKRI menuju negara tetangga, dalam hal ini, konteks integritas kewilayahan masyarakat mengalami kemunduran.

Stabilitas integritas kewilayahan Indonesia bisa ditingkatkan dengan peternakan yang diadakan di wilayah perbatasan dengan memaksimalkan potensi lokal yang ada. perlu dukungan penuh dari pemerintah untuk mengembangkan peluang luarbiasa ini.

5. Pengembangan sektor peternakan melalui pengembangan kelembagaan.

Adanya kelembagaan seperti usahatani ternak sangat berdampak positif terhadap para peternak sehingga dapat meningkatkan peluang para peternak untuk lebih berkembang. kelembagaan bergerak dibidang hulu atau bahan baku maupun ke hilir misal penjualan ternak. Usahatani ternak juga meliputi penanganan dan pengolahan produk yang menyangkut keselurahan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen sampai tingkat pengolahan lanjutan.

Pembentukan koperasi peternakan bisa membantu peningkatan produktifitas para peternak. Informasi dapat menyebar secara merata ke setiap anggota kelompok. berikut manfaatnya :

  • Inovasi teknologi dapat dimanfaatkan oleh seluruh anggota, baik teknoligi pembibitan, pakan, budidaya, pasca produksi dan sebagainya.
  • Memudahkan dalam melakukan penyuluhan.
  • Mudah dalam mengakses berbagai program pemerintah.
  • Mudah dalam mengakses lembaga keuangan Mudah dalam pemeliharaan sarana dan prasarana.

Pengembangan kelembagaan di bidang peternakan tak lepas dari proses monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi penumbuhkembangan kelembagaan ekonomi peternak dilakukan oleh kelembagaan peternakan disetiap jenjang wilayah. Proses monitoring dan evaluasi inilah yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan dari pengembangan kelembagaan peternakan. selain dengan membentuk kelompok ternak, bisa juga dengan kemitraan.

kemitraan peternakan broiler
kemitraan peternakan ayam broiler

Kemitraan merupakan kegiatan kerja sama antar pelaku agribisnis mulai dari tingkat praproduksi, produksi hingga pemasaran, yang dilandasi asas yang saling membutuhkan dan menguntungkan di antara pihak-pihak yang berkerja sama, dalam hal ini perusahaan dan petani peternak sapi potong, untuk saling berbagi biaya, risiko,dan manfaat. Pada bidang peternakan kemitraan ini harus terus dikembangkan, karena bila dilakukan dengan baik sistem kemitraan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya peternak.

Pasar Hewan perlu dikembangkan pada sentra-sentra peternakan. Hal ini untuk memudahkan transaksi jual beli ternak. penjualan ternak langsung dari peternak ke konsumen lewat pasar hewan dapt meningkatkan motivasi peternak untuk lebih giat bekerja. Karena orientasi para petani memelihara ternak pada saat ini, umumnya telah mengarah kepada pertimbangan rugi/laba, serta tingkat kemudahan/kesulitan dan tinggi rendahya biaya dari pengusahaan suatu komoditi atas usahatani yang dikelola para petani.


B. Pengembangan Sektor Peternakan Melalui Pengembangan Beragam Komoditas Ternak

Pengembangan komoditas peternakan yang sudah biasa maupun alternatif bisa dipakai untuk usaha pengembangan sektor peternakan. Beberapa komoditas yang bisa diusahakan antara lain

1. Babi

Pengembangan komoditas babi masih sangat memungkinkan di Indonesia. Faktor penting dalam pengembangan usaha peternakan babi adalah permodalan serta management pemeliharaan, memilih induk, lokasi, dan sebagainya. Pengembangan ternak babi yang baik dan berkelanjutan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan dapat melakukan ekspor ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan negara-negara lain.

2. Kelinci

Konsumsi daging kelinci di Indonesia baru mencapai 0,27 kg/kapita/tahun. Peluang dalam pengembangan ternak kelinci di indonesia masih sangat besar, hal ini didukung pula dengan potensi biologis yang sangat tinggi. Ohya kamu bisa baca-baca tentang kelinci di artikel jenis-jenis kelinci ya.

Kelinci Rex
kelinci termasuk komoditas peternakan yang menarik untuk dikembangkan sebagai ternak penghasil daging

3. Kambing

Salah satu komoditas peternakan yang hampir dimiliki di seluruh dunia adalah kambing. Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tipe iklim yang sesuai bagi pengembangan ternak kambing. Sehingga Indonesia mempunyai peluang besar dalam mengembangkan ternak kambing. Teknologi inseminasi buatan (IB) dan teknik pembuatan semen beku dan semen cair merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan bibit ternak dan biaya pemeliharaan pejantan unggul yang mahal.

4. Komoditas Pasca Panen

Setiap produk memiliki usia value (nilai) tertentu. yang dengan berjalannya waktu nilai produk tersebut akan menurun, sehingga seiring berkembangnya zaman, teknologi dan mode produk membutuhkan pembaharuan yang bersifat dinamis.  Corned Beef atau Kornet adalah salah satu jenis pengembangan produk olahan daging sapi yang mempunyai nilai gizi yang cukup baik, khususnya protein, vitamin, dan mineral.


C. Pengembangan Sektor Peternakan Melalui Pengaplikasian Teknologi

Teknologi yang dipakai di peternakan antara lain teknologi pengolahan pakan, teknologi reproduksi dan teknologi mesin untuk budidaya. Salah satu program pemerintah yang ditujukan mendukung program swasembada daging adalah program Sistem Integrasi Ternak Padi.

Program ini merupakan produksi terpadu dengan prinsip zero waste. Tetapi program tidak dapat dikatakan berhasil karena sebagian daerah yang menerima program tidak dapat menjalankan prinsip ini dan pada akhirnya kembali kepada bentuk tradisional. Selain itu, program ini berskala kecil dan masih bersifat trial and error sehingga tidak dapat diharapkan langsung efektif mendukung program swasembada.

inseminasi buatan

Hasil sisa perkebunan dapat dijadikan sebagai sumber pakan alternatif. Hasil sisa perkebunan dapat dari perkebunan sawit, kopi, kakao dan tebu. Selama ini belum dimanfaatkan dengan baik, akan tetapi memiliki potensi yang cukup besar. Saat ini teknologi pengolahan pakan sudah cukup maju sehingga potensi pemanfaatan limbah perkebunan pertanian jadi lebih maksimal.

Teknologi reproduksi perlu lebih digalakkan untuk meningkatkan kualitas genetik ternak. Teknologi inseminasi buatan (IB) dan teknik pembuatan semen beku dan semen cair merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan bibit ternak dan biaya pemeliharaan pejantan unggul yang mahal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *